Dalam konstruksi aktansial Greimas, subjek yang tidak memiliki tujuan dapat menciptakan dinamika cerita yang unik. Biasanya, aktor dalam narasi memiliki tujuan yang mendorong perkembangan plot. Namun, jika subjek tidak memiliki tujuan, hal ini bisa menghasilkan beberapa kemungkinan:
Penggambaran Eksistensial: Cerita dapat menggambarkan keadaan kosong atau krisis identitas. Subjek mungkin terjebak dalam rutinitas tanpa arah, mencerminkan tema ketidakberdayaan atau pencarian makna.
Fokus pada Lingkungan: Tanpa tujuan yang jelas, narasi bisa lebih berfokus pada lingkungan dan interaksi dengan karakter lain. Ini memberikan peluang untuk mengeksplorasi suasana, emosi, dan hubungan antar karakter secara lebih dalam.
Pengembangan Karakter: Ketiadaan tujuan bisa menjadi titik awal untuk pengembangan karakter. Subjek bisa mengalami perubahan atau menemukan tujuan di tengah perjalanan, menciptakan lapisan kedalaman dalam cerita.
Kritik Sosial: Cerita semacam ini juga bisa berfungsi sebagai kritik terhadap masyarakat atau sistem yang menuntut tujuan dan produktivitas, menyoroti absurditas dalam hidup modern.
Dengan demikian, meskipun ketiadaan tujuan bisa tampak membatasi, hal ini justru dapat membuka berbagai eksplorasi naratif yang kaya dan mendalam.
