dalam cerpen Lampor karya Joni Ariadinata, tokoh-tokohnya mencerminkan kehidupan masyarakat miskin yang terpinggirkan di daerah perkotaan. Konflik internal dan sosial yang mereka alami memperlihatkan perjuangan untuk bertahan hidup di tengah keterbatasan. Misalnya, karakter seperti Rohanah dan Sumiah menggambarkan ketegangan dan sarkasme dalam keluarga miskin yang hidup di lingkungan kumuh, di mana kemiskinan dan kebutuhan sering menjadi pemicu konflik.
Selain itu, Abah Marsum sebagai salah satu tokoh, menunjukkan sisi fatalisme dan harapan palsu dengan obsesinya terhadap keberuntungan seperti ramalan dan angan-angan membangun rumah besar. Sementara itu, Sumiah mencoba bertahan dengan tanggung jawab rumah tangga, meskipun menghadapi tekanan dari suaminya.