Beberapa contoh sumber protein nabati meliputi:
Kacang-kacangan: Kacang kedelai (dan produk turunannya seperti tahu, tempe, dan susu kedelai), kacang tanah, kacang almond, kacang hijau, dan lentil.
Biji-bijian: Chia seeds, biji bunga matahari, biji labu, dan biji wijen.
Pseudograin: Quinoa, amaranth, dan buckwheat, yang mengandung protein lengkap (mengandung semua asam amino esensial).
Serealia: Gandum utuh, beras merah, oats, dan jagung.
Sayuran: Bayam, brokoli, dan asparagus, meskipun kadar proteinnya lebih rendah dibandingkan dengan kacang-kacangan.
Produk fermentasi: Seperti tempe atau miso, yang tidak hanya kaya protein tetapi juga memiliki manfaat probiotik.
Tidak semua bahan pangan yang mengandung protein juga mengandung lemak tinggi. Kandungan lemak pada makanan tergantung pada jenis sumber proteinnya:
Kacang-kacangan: Kacang kedelai (dan produk turunannya seperti tahu, tempe, dan susu kedelai), kacang tanah, kacang almond, kacang hijau, dan lentil.
Biji-bijian: Chia seeds, biji bunga matahari, biji labu, dan biji wijen.
Pseudograin: Quinoa, amaranth, dan buckwheat, yang mengandung protein lengkap (mengandung semua asam amino esensial).
Serealia: Gandum utuh, beras merah, oats, dan jagung.
Sayuran: Bayam, brokoli, dan asparagus, meskipun kadar proteinnya lebih rendah dibandingkan dengan kacang-kacangan.
Produk fermentasi: Seperti tempe atau miso, yang tidak hanya kaya protein tetapi juga memiliki manfaat probiotik.
Tidak semua bahan pangan yang mengandung protein juga mengandung lemak tinggi. Kandungan lemak pada makanan tergantung pada jenis sumber proteinnya: