Karya sastra sering kali mencerminkan kondisi kejiwaan pengarang, karena melalui karya tersebut, pengarang dapat mengekspresikan perasaan, pikiran, dan pandangannya terhadap dunia. Dalam cerpen Topeng Nalar karya Dewi Ria Utami, misalnya, tema tentang identitas dan dualitas diri bisa mencerminkan pergulatan batin pengarang dalam menghadapi tekanan sosial dan pencarian makna hidup. Tokoh-tokoh dalam cerita sering kali menjadi saluran bagi pengarang untuk mengungkapkan konflik psikologis, ketegangan antara harapan pribadi dan tuntutan eksternal. Dengan demikian, karya sastra bukan hanya produk imajinasi, tetapi juga cerminan dari pengalaman dan kondisi mental pengarangnya.