Forum Diskusi Pertemuan ke- 12

Eka Prasetianingsih (3522110002)_UNISVET

Eka Prasetianingsih (3522110002)_UNISVET

oleh EKA PRASETIANINGSIH -
Jumlah balasan: 0

Terkait Kebijakan produksi dan penggunaan biodiesel di Indonesia merupakan langkah yang baik untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, karena dapat menekan efek dari emisi gas rumah kaca, serta dapat meningkatkan ketahanan energi. Biodiesel berbasis minyak kelapa sawit (CPO) menjadi bahan baku utama di Indonesia karena ketersediaannya yang melimpah dan diproduksi secara efektif dan efisien. Namun, ada beberapa dampaknya seperti isu keberlanjutan lingkungan, deforestasi, dan konflik lahan dengan kebutuhan pangan. Selain itu, dampak buruk lainnya yang mungkin terjadi adalah menimbulkan kerusakan keanekaragaman hayati.

 

Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan bahan baku alternatif seperti minyak nyamplung (Calophyllum inophyllum), minyak biji jarak (Jatropha curcas), dan alga mikro. Minyak nyamplung dan biji jarak cocok karena dapat tumbuh di lahan marjinal tanpa bersaing dengan kebutuhan pangan, sedangkan alga mikro memiliki efisiensi tinggi dalam menghasilkan lipid dan dapat dikembangkan di kolam buatan. Dengan memanfaatkan potensi ini, Indonesia tidak hanya dapat meningkatkan ketahanan energi, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan dan sosial.