Saya memiliki jawaban singkat untuk kedua pertanyaan tersebut yaitu Teori pembelajaran kognitif dapat diterapkan dalam merancang pembelajaran yang efektif dengan cara mengutamakan pemahaman siswa melalui pengorganisasian informasi, seperti melakukan review materi sebelumnya untuk mengaitkan pengetahuan baru, serta menggunakan alat bantu visual untuk memperjelas konsep. Selain itu, teori ini mendorong keterlibatan aktif siswa melalui diskusi dan pemecahan masalah, serta memberikan umpan balik yang konstruktif untuk meningkatkan proses belajar. Perbedaan utama antara teori konstruktivis dan behavioristik terletak pada pendekatannya: konstruktivisme menekankan bahwa siswa membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman dan interaksi sosial, sementara behaviorisme fokus pada penguatan perilaku yang dapat diamati melalui stimulus dan respons, menganggap bahwa pembelajaran terjadi melalui pengulangan dan reinforcement.