Diskusi Pembelajaran 7

Diskusi Pembelajaran 7

Diskusi Pembelajaran 7

oleh 220121609963 TWY SUBEQY ROCHSALYONO -
Jumlah balasan: 0

1. Model ADDIE dan SAM (Successive Approximation Model) adalah dua pendekatan yang populer dalam desain pembelajaran, masing-masing memiliki karakteristik dan metode yang berbeda.

  1. Struktur dan Proses:
    • ADDIE adalah model linier yang terdiri dari lima tahap: Analysis (Analisis), Design (Desain), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi). Setiap tahap dilakukan secara berurutan, dan hasil dari satu tahap menjadi dasar untuk tahap berikutnya. Pendekatan ini memberikan kerangka kerja yang sistematis untuk merancang pengalaman belajar.
    • SAM, di sisi lain, menekankan pendekatan iteratif dengan delapan langkah yang dikelompokkan dalam tiga fase besar: Preparation (Persiapan), Iterative Design (Desain Iteratif), dan Iterative Development (Pengembangan Iteratif). Dalam SAM, proses desain tidak bersifat linier; sebaliknya, ia melibatkan revisi berulang berdasarkan umpan balik yang diterima selama pengembangan.
  2. Fleksibilitas dan Adaptasi:
    • ADDIE cenderung lebih kaku karena mengikuti urutan langkah yang ditentukan, sehingga mungkin kurang responsif terhadap perubahan kebutuhan atau umpan balik yang muncul selama proses.
    • SAM menawarkan fleksibilitas yang lebih besar karena memungkinkan desainer untuk melakukan penyesuaian cepat pada konten dan strategi berdasarkan umpan balik pengguna, sehingga lebih cocok untuk proyek dengan waktu pengembangan yang singkat atau kebutuhan yang berubah-ubah.
  3. Keterlibatan Stakeholder:
  • Dalam ADDIE, keterlibatan banyak pemangku kepentingan sering kali terjadi pada tahap awal analisis dan evaluasi, tetapi mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk mendapatkan umpan balik dari semua pihak.
  • SAM mendorong keterlibatan pemangku kepentingan sepanjang proses desain, memungkinkan kolaborasi yang lebih erat antara desainer instruksional dan pengguna akhir, serta memastikan bahwa produk akhir lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna.

2. Desain pembelajaran interaktif memiliki dampak signifikan terhadap keterlibatan siswa dalam proses belajar. Beberapa cara bagaimana desain interaktif mempengaruhi keterlibatan siswa meliputi:

  1. Meningkatkan Keterlibatan Aktif:
    • Pembelajaran interaktif mendorong siswa untuk terlibat langsung dalam proses belajar melalui diskusi, kolaborasi, dan aktivitas praktis. Ketika siswa aktif berpartisipasi, mereka cenderung merasa lebih terhubung dengan materi dan lebih termotivasi untuk belajar.
  2. Personalisasi Pembelajaran:
    • Dengan menggunakan teknologi seperti Learning Management Systems (LMS) dan aplikasi mobile, siswa dapat menyesuaikan pengalaman belajar mereka sesuai dengan kebutuhan dan preferensi individu. Personalisasi ini meningkatkan relevansi materi bagi siswa, sehingga mendorong keterlibatan yang lebih besar.
  3. Penggunaan Multimedia:
    • Desain pembelajaran yang mengintegrasikan multimedia—seperti video, animasi, dan simulasi—dapat membantu menjelaskan konsep-konsep kompleks dengan cara yang lebih menarik. Ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih menyenangkan tetapi juga meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi.
  4. Feedback Real-Time:
    • Pembelajaran interaktif sering kali menyediakan umpan balik langsung kepada siswa, baik melalui kuis online maupun diskusi kelompok. Umpan balik ini membantu siswa memahami kemajuan mereka dan area mana yang perlu diperbaiki, sehingga meningkatkan motivasi mereka untuk terus belajar.
  5. Mendorong Kolaborasi:
    • Desain pembelajaran interaktif sering kali melibatkan kerja kelompok atau proyek kolaboratif, yang tidak hanya meningkatkan keterampilan sosial tetapi juga membuat siswa merasa lebih terhubung satu sama lain. Keterlibatan sosial ini dapat meningkatkan motivasi intrinsik untuk belajar.

Secara keseluruhan, desain pembelajaran interaktif berkontribusi pada pengalaman belajar yang lebih menarik dan efektif, sehingga meningkatkan tingkat keterlibatan siswa dalam proses pendidikan.