TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN

Sistem jaminan mutu sangat penting dalam industri pangan karena berfungsi untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan aman, berkualitas, dan memenuhi standar yang ditetapkan. Penerapan sistem ini membantu mengurangi risiko kontaminasi pangan, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius bagi konsumen.
Pentingnya Penerapan Sistem Jaminan Mutu
Keamanan Pangan: Sistem jaminan mutu dan keamanan pangan melibatkan langkah-langkah yang dirancang untuk mengidentifikasi dan mengendalikan bahaya yang dapat mempengaruhi kualitas dan keamanan makanan. Ini termasuk pengawasan sanitasi, pengujian laboratorium, dan pemantauan kontaminan.
Kepercayaan Konsumen: Dengan adanya sertifikasi dan penerapan standar mutu yang baik, konsumen akan lebih percaya terhadap produk pangan yang mereka konsumsi. Ini penting untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dan daya saing produk di pasar.
Kepatuhan terhadap Regulasi: Penerapan sistem jaminan mutu memastikan bahwa produsen mematuhi regulasi pemerintah terkait kualitas dan keamanan pangan. Hal ini membantu menghindari sanksi hukum dan pelanggaran peraturan.
Peningkatan Daya Saing: Produk yang memenuhi standar jaminan mutu memiliki nilai tambah yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan daya saing baik di pasar domestik maupun internasional.
Penerapan Sistem Jaminan Mutu untuk Mencegah Kontaminasi Pangan
Identifikasi Bahaya: Langkah pertama dalam penerapan sistem jaminan mutu adalah identifikasi bahaya potensial yang dapat terjadi selama proses produksi, pengolahan, dan distribusi pangan24. Ini mencakup bahaya fisik, kimia, dan mikrobiologi.
Critical Control Points (CCPs): Setelah bahaya diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah menetapkan titik kontrol kritis (CCPs) di mana tindakan pengendalian dapat diterapkan untuk mencegah atau mengurangi risiko kontaminasi. Contohnya adalah pengendalian suhu penyimpanan atau pengujian bahan baku.
Pengujian dan Pemantauan: Melakukan pengujian secara berkala terhadap produk akhir dan bahan baku sangat penting untuk memastikan bahwa tidak ada kontaminan berbahaya yang lolos ke konsumen. Pengujian ini harus dilakukan oleh laboratorium terakreditasi untuk menjamin akurasi hasil.
Pendidikan dan Pelatihan: Pelatihan bagi karyawan tentang praktik sanitasi yang baik dan prosedur operasional standar juga merupakan bagian penting dari sistem jaminan mutu. Karyawan yang terlatih dapat lebih efektif dalam mencegah kontaminasi selama proses produksi.
Traceability (Ketelusuran): Implementasi sistem ketelusuran memungkinkan produsen untuk melacak setiap tahap dalam rantai pasokan, dari bahan baku hingga produk akhir. Ini membantu dalam mengidentifikasi sumber masalah jika terjadi insiden kontaminasi.