Forum Diskusi

Perbedaan EOQ dan EPQ

Perbedaan EOQ dan EPQ

by AHMAD ADE IRWANDA -
Number of replies: 1

Economic Order Quantity (EOQ)

  • Tujuan: EOQ digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan optimal yang meminimalkan total biaya persediaan, yang meliputi biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.

  • Fokus: Fokus pada keseimbangan antara biaya pemesanan (biaya yang terkait dengan melakukan pemesanan) dan biaya penyimpanan (biaya penyimpanan persediaan).

  • Asumsi: Mengasumsikan bahwa permintaan persediaan bersifat konstan dan setiap pesanan baru diterima secara penuh saat persediaan mencapai nol.

  • Rumus:  EOQ = \sqrt{\frac{{2DS}}{H}} di mana DD adalah permintaan tahunan, SS adalah biaya pemesanan per pesanan, dan HH adalah biaya penyimpanan per unit per tahun.

Economic Production Quantity (EPQ)

  • Tujuan: EPQ digunakan untuk menentukan jumlah produksi optimal yang meminimalkan total biaya, termasuk biaya setup dan biaya penyimpanan, dalam lingkungan manufaktur.

  • Fokus: Fokus pada keseimbangan antara biaya setup produksi (biaya yang terkait dengan setup produksi) dan biaya penyimpanan (biaya penyimpanan barang yang diproduksi).

  • Asumsi: Mengasumsikan proses produksi di mana persediaan bertahap dibangun daripada diterima sekaligus.

  • Rumus:  EPQ = \sqrt{\frac{{2DS}}{H} \times \frac{P}{P-D}} di mana PP adalah laju produksi dan DD adalah laju permintaan.

Perbedaan Utama

  • Konteks: EOQ biasanya digunakan dalam pengaturan ritel atau distribusi di mana barang-barang dipesan dan diterima secara penuh sekaligus. EPQ lebih cocok untuk pengaturan manufaktur di mana barang diproduksi secara bertahap.

  • Penerimaan Persediaan: Pada EOQ, persediaan diterima sekaligus. Pada EPQ, persediaan diproduksi dan ditambahkan secara bertahap selama periode waktu tertentu.

  • Fokus Biaya: EOQ berfokus pada biaya pemesanan dan penyimpanan, sedangkan EPQ mempertimbangkan biaya setup dan penyimpanan.

In reply to AHMAD ADE IRWANDA

Re: Perbedaan EOQ dan EPQ

by AHMAD ADE IRWANDA -
import numpy as np
import matplotlib.pyplot as plt

# Diberikan nilai
D = 100 # Permintaan tahunan
S = 50 # Biaya pemesanan per pesanan
H = 5 # Biaya penyimpanan per unit per tahun
p = 2000 # Tingkat produksi
d = 100 # Tingkat permintaan

# Menghitung EOQ
EOQ = np.sqrt((2 * D * S) / H)
print(f"EOQ: {EOQ:.2f} unit")

# Menghitung EPQ
EPQ = np.sqrt((2 * D * S) / (H * (1 - (d / p))))
print(f"EPQ: {EPQ:.2f} unit")

# Fungsi untuk menghitung total biaya
def total_cost(Q, D, S, H, d, p):
ordering_cost = (D / Q) * S
holding_cost = (Q / 2) * H * (1 - (d / p))
return ordering_cost + holding_cost

# Rentang jumlah untuk grafik
quantities = np.linspace(1, 2 * EPQ, 500)

# Menghitung total biaya untuk berbagai jumlah
total_costs = [total_cost(Q, D, S, H, d, p) for Q in quantities]

# Membuat grafik
plt.figure(figsize=(10, 6))
plt.plot(quantities, total_costs, label='Total Cost', color='b')
plt.axvline(EOQ, color='r', linestyle='--', label=f'EOQ = {EOQ:.2f} units')
plt.axvline(EPQ, color='g', linestyle='--', label=f'EPQ = {EPQ:.2f} units')
plt.xlabel('Order/Production Quantity (units)')
plt.ylabel('Total Cost (currency)')
plt.title('Total Cost vs Order/Production Quantity')
plt.legend()
plt.grid(True)
plt.show()