Flipped classroom adalah pendekatan pembelajaran yang membalik struktur tradisional kelas, di mana kegiatan pembelajaran mandiri seperti mendengarkan materi, membaca, atau menonton video dilakukan sebelum kelas dimulai, sementara waktu di dalam kelas digunakan untuk diskusi, kegiatan interaktif, atau pemecahan masalah. Berikut adalah cara flipped classroom membantu siswa lebih memahami materi pembelajaran:
1. Belajar dengan Kecepatan Sendiri
- Sebelum kelas, siswa mengakses materi (seperti video, bacaan, atau presentasi) sesuai dengan kecepatan mereka sendiri. Jika siswa membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami konsep, mereka bisa mengulang materi berkali-kali.
- Ini membantu siswa dengan beragam kemampuan agar bisa memahami materi dasar sebelum datang ke kelas.
2. Waktu Kelas yang Lebih Efektif
- Di dalam kelas, guru fokus pada aktivitas interaktif seperti diskusi, kerja kelompok, studi kasus, dan pemecahan masalah.
- Siswa memiliki kesempatan untuk menerapkan konsep yang dipelajari dan berdiskusi jika ada kesulitan.
3. Meningkatkan Keterlibatan Aktif
- Flipped classroom mendorong siswa untuk lebih aktif saat pembelajaran di kelas.
- Siswa datang ke kelas dengan pemahaman awal, sehingga mereka lebih siap untuk berpartisipasi dalam diskusi atau latihan lanjutan.
4. Memfasilitasi Pembelajaran Kolaboratif
- Waktu kelas yang digunakan untuk kerja kelompok atau diskusi mempromosikan kerja sama tim dan kemampuan komunikasi.
- Ini membantu siswa belajar dari pandangan teman sekelas dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama.
5. Membantu Guru Memahami Kebutuhan Siswa
- Karena siswa sudah mengakses materi sebelumnya, guru bisa melihat tantangan atau kesulitan yang dihadapi siswa melalui tugas pra-kelas.
- Hal ini memungkinkan guru untuk menyesuaikan metode pengajaran di dalam kelas.
6. Meningkatkan Pemahaman Konseptual
- Aktivitas kelas yang berfokus pada praktik dan penerapan membantu siswa memahami konsep secara mendalam.
- Siswa tidak hanya sekadar menghafal teori, tetapi juga mempraktikkannya melalui latihan nyata.
7. Mendukung Penggunaan Teknologi
- Sumber belajar digital seperti video edukasi, simulasi, atau platform online membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif.
- Penggunaan teknologi juga meningkatkan keterampilan literasi digital siswa.
Contoh Kasus:
Dalam pembelajaran matematika, siswa diminta menonton video penjelasan tentang konsep pecahan sebelum kelas. Di dalam kelas, guru memfasilitasi latihan pemecahan soal, permainan, atau aktivitas kelompok. Siswa dapat bertanya langsung jika menemukan kesulitan dan belajar melalui contoh praktik.
Dengan model flipped classroom, siswa memiliki fondasi pemahaman yang lebih baik karena pembelajaran dua tahap: prajurit (belajar individu) dan kolaboratif (interaksi di kelas).