1. Tokoh Utama:
Kepribadian dan Perkembangan:
Tokoh utama dalam cerita ini biasanya mengalami perjalanan batin yang mendalam. Jika Lampor mengacu pada mitologi Jawa yang terkait dengan arwah dan kematian, maka tokoh utama mungkin mengalami ketakutan, rasa bersalah, atau trauma yang mendalam.
Konflik Psikologis:
Tokoh ini bisa mengalami konflik antara dunia nyata dan dunia mistis. Ia mungkin digambarkan sebagai seseorang yang berusaha melawan takdir atau menghadapi masa lalu yang kelam.
2. Tokoh Pendukung (Keluarga/Orang Tua):
Simbol Tradisi dan Kehidupan Sosial:
Tokoh pendukung seperti keluarga atau orang tua sering kali mewakili nilai-nilai tradisional dan budaya yang terkait dengan mitos Lampor. Mereka bisa menjadi figur yang mempercayai tradisi atau justru menjadi korban dari peristiwa mistis yang terjadi.
3. Tokoh Mistis (Lampor):
Simbol Ketakutan Kolektif:
Jika Lampor muncul sebagai entitas supranatural, maka ia bisa dianggap sebagai simbol ketakutan kolektif masyarakat terhadap dosa, kematian, atau hukuman atas pelanggaran norma sosial.