Dalam cerpen "lampor" karya Joni Ariadinata, terdapat unsur intertekstualitas yang dapat diidentifikasi. Intertekstualitas adalah hubungan atau keterkaitan antara sebuah teks dengan teks lainnya, baik secara eksplisit maupun implisit. Dalam hal ini, cerpen "Lampor" mengandung referensi atau mengutip elemen-elemen dari teks lain, khususnya dari cerita rakyat atau mitos tradisional.
"Lampor" merujuk pada sebuah cerita rakyat dari Jawa yang berkaitan dengan fenomena atau makhluk halus yang disebut "Lampor." Dalam cerita rakyat tersebut, Lampor adalah hantu atau makhluk yang muncul dalam bentuk kereta kuda yang membawa kematian, biasanya disertai dengan suara derap kuda dan bau busuk. Dalam cerpen ini, Joni Ariadinata mengadopsi elemen-elemen mitos tersebut, menyisipkan nuansa mistik dan horor yang bersumber dari kepercayaan tradisional masyarakat Jawa. Dengan demikian, ada intertekstualitas dengan teks-teks mitos atau cerita rakyat Jawa yang telah ada sebelumnya.
Selain itu, cerpen "Lampor" juga bisa dihubungkan dengan intertekstualitas budaya populer atau teks-teks sastra horor lainnya, di mana tema kematian, makhluk halus, dan ketakutan adalah tema yang umum. Namun, yang paling kuat dan jelas adalah intertekstualitas dengan cerita rakyat atau mitos yang menciptakan atmosfer cerita ini.
Secara keseluruhan, intertekstualitas dalam "Lampor"menunjukkan bagaimana Joni Ariadinata menggunakan referensi dari mitos dan cerita rakyat tradisional untuk memperkaya narasi dan memberi kedalaman pada tema cerpen ini.