- Learning Management System (LMS) dapat mendukung pembelajaran fleksibel melalui beberapa cara:
LMS memungkinkan akses materi pembelajaran kapanpun dan dimanapun. Misalnya, mahasiswa yang tidak bisa hadir di kelas dapat mengakses rekaman pembelajaran, slide presentasi, dan bahan bacaan melalui platform seperti Moodle atau Google Classroom.
Sistem ini juga memfasilitasi pembelajaran sesuai kecepatan masing-masing siswa. Mereka bisa mengulang materi yang belum dipahami atau maju lebih cepat jika sudah menguasai. Fitur tracking progress membantu siswa memantau pencapaian mereka sendiri.
Yang menarik, LMS mendukung berbagai format pembelajaran - dari video, audio, teks, hingga kuis interaktif. Variasi ini mengakomodasi gaya belajar yang berbeda-beda.
- Potensi augmented reality (AR) dalam pembelajaran interaktif:
AR membawa dimensi baru dalam pembelajaran dengan memvisualisasikan konsep abstrak. Bayangkan dalam pelajaran biologi, siswa bisa melihat organ tubuh 3D yang bisa diputar dan dieksplorasi dari berbagai sudut, atau dalam pelajaran kimia melihat simulasi reaksi molekul secara real-time.
Teknologi ini juga menciptakan pengalaman hands-on tanpa risiko. Misalnya, praktikum kimia berbahaya bisa dilakukan dalam lingkungan AR yang aman, atau mahasiswa kedokteran bisa berlatih prosedur medis tanpa risiko pada pasien sungguhan.
Yang tidak kalah penting, AR meningkatkan engagement siswa karena sifatnya yang immersive dan interaktif. Pembelajaran menjadi lebih menarik dan mudah diingat karena melibatkan multiple sensory.