Setelah berolahraga banyak kendala pegal yang dihadapi di betis, paha, pundak dan punggu. Secara fidiologis apa yang menyebabkan seperti itu dan berikan penanganan manipulasi massage
Setelah berolahraga, pegal di betis, paha, pundak, dan punggung sering disebabkan oleh Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). DOMS terjadi akibat kerusakan mikroskopis pada serat otot ketika melakukan aktivitas baru atau meningkatkan intensitas latihan, yang menyebabkan peradangan dan nyeri
Penanganan:
-Pijat ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
-Teknik pemijatan dalam pada area yang terasa nyeri untuk mengurangi ketegangan otot.
-Stretching setelah massage untuk meningkatkan fleksibilitas.
Penanganan:
-Pijat ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
-Teknik pemijatan dalam pada area yang terasa nyeri untuk mengurangi ketegangan otot.
-Stretching setelah massage untuk meningkatkan fleksibilitas.
kondisi ini terjadi karena latihan fisik dengan intensitas tinggi membuat serabut otot pecah. Lalu, otot akan beradaptasi untuk memperbaiki serabut otot yang rusak tersebut agar menjadi lebih kuat. Jika seseorang melakukan olahraga dengan intensitas yang sama lagi, otot sudah mampu beradaptasi dan menjadi semakin kuat, sehingga rasa nyeri akan berkurang
kondisi ini terjadi karena latihan fisik dengan intensitas tinggi membuat serabut otot pecah. Lalu, otot akan beradaptasi untuk memperbaiki serabut otot yang rusak tersebut agar menjadi lebih kuat. Jika seseorang melakukan olahraga dengan intensitas yang sama lagi, otot sudah mampu beradaptasi dan menjadi semakin kuat, sehingga rasa nyeri akan berkurang
Kondisi pegal atau nyeri setelah berolahraga, yang terjadi di betis, paha, pundak, dan punggung, dapat disebabkan oleh beberapa faktor fisiologis yang berkaitan dengan respons tubuh terhadap aktivitas fisik.
Penyebab faktor fisiologis
1. Kerusakan Mikro pada Serat Otot: Saat berolahraga, terutama aktivitas yang intens atau yang melibatkan beban berat, otot mengalami kontraksi yang berlebihan. Ini menyebabkan "kerusakan mikro" pada serat otot.
2. Perubahan pada Sirkulasi Darah: Ketika otot bekerja keras, aliran darah meningkat untuk memasok oksigen dan nutrisi ke otot yang aktif. Setelah berolahraga, aliran darah yang meningkat ini bisa membuat otot merasa lebih tegang atau pegal, terutama jika aliran darah tidak kembali normal secara efisien setelah latihan, yang bisa menyebabkan akumulasi produk sampingan metabolisme.
3. Ketegangan Otot atau Kelelahan Otot: Kelelahan otot terjadi karena aktivitas fisik yang berlebihan tanpa cukup istirahat.
Penangan dapat dilakukan
Teknik - teknik dasar manipulasi
1. Pijat Efleurage
2. Pijat Petrissage
Penyebab faktor fisiologis
1. Kerusakan Mikro pada Serat Otot: Saat berolahraga, terutama aktivitas yang intens atau yang melibatkan beban berat, otot mengalami kontraksi yang berlebihan. Ini menyebabkan "kerusakan mikro" pada serat otot.
2. Perubahan pada Sirkulasi Darah: Ketika otot bekerja keras, aliran darah meningkat untuk memasok oksigen dan nutrisi ke otot yang aktif. Setelah berolahraga, aliran darah yang meningkat ini bisa membuat otot merasa lebih tegang atau pegal, terutama jika aliran darah tidak kembali normal secara efisien setelah latihan, yang bisa menyebabkan akumulasi produk sampingan metabolisme.
3. Ketegangan Otot atau Kelelahan Otot: Kelelahan otot terjadi karena aktivitas fisik yang berlebihan tanpa cukup istirahat.
Penangan dapat dilakukan
Teknik - teknik dasar manipulasi
1. Pijat Efleurage
2. Pijat Petrissage
Setelah berolahraga, pegal di betis, paha, pundak, dan punggung sering disebabkan oleh Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). DOMS terjadi akibat kerusakan mikroskopis pada serat otot ketika melakukan aktivitas baru atau meningkatkan intensitas latihan, yang menyebabkan peradangan dan nyeri
Penanganan:
-Pijat ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
-Teknik pemijatan dalam pada area yang terasa nyeri untuk mengurangi ketegangan otot.
-Stretching setelah massage untuk meningkatkan fleksibilitas.
Penanganan:
-Pijat ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
-Teknik pemijatan dalam pada area yang terasa nyeri untuk mengurangi ketegangan otot.
-Stretching setelah massage untuk meningkatkan fleksibilitas.
Yang menyebabkan pegal setelah berolahraga yaitu Aktivitas fisik yang intens dan pembakaran otot yang berlebihan. Berikut penangan manipulasi massage yaitu dapat menggunakan teknik manipulasi effleurage awal, petrissage, tappotement, dan effleurage akhir.
Setelah berolahraga, pegal di betis, paha, pundak, dan punggung sering disebabkan oleh Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). DOMS terjadi akibat kerusakan mikroskopis pada serat otot ketika melakukan aktivitas baru atau meningkatkan intensitas latihan, yang menyebabkan peradangan dan nyeri
Penanganan:
-Pijat ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
-Teknik pemijatan dalam pada area yang terasa nyeri untuk mengurangi ketegangan otot.
-Stretching setelah massage untuk meningkatkan fleksibilit
Penanganan:
-Pijat ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
-Teknik pemijatan dalam pada area yang terasa nyeri untuk mengurangi ketegangan otot.
-Stretching setelah massage untuk meningkatkan fleksibilit
Penyebab faktor fisiologis
1. Kerusakan Mikro pada Serat Otot: Saat berolahraga, terutama aktivitas yang intens atau yang melibatkan beban berat, otot mengalami kontraksi yang berlebihan. Ini menyebabkan "kerusakan mikro" pada serat otot.
1. Kerusakan Mikro pada Serat Otot: Saat berolahraga, terutama aktivitas yang intens atau yang melibatkan beban berat, otot mengalami kontraksi yang berlebihan. Ini menyebabkan "kerusakan mikro" pada serat otot.
Seberapa sering pijat olahraga untuk punggung perlu dilakukan untuk menghindari cedera?
In reply to KORNELIA K. OLA TANABOLENG
Re: Diskusi topik tujuh
Frekuensi pijat olahraga untuk punggung dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan individu dan tujuan spesifik.
Frekuensi pijat olahraga untuk punggung untuk mencegah cedera sangat bergantung pada aktivitas fisik yang Anda lakukan dan kondisi tubuh Anda. Namun, secara umum, pijat olahraga untuk punggung bisa dilakukan 1-2 kali seminggu jika Anda aktif dalam olahraga atau pekerjaan fisik yang intens. Ini dapat membantu menjaga kelenturan otot, mengurangi ketegangan, dan memperbaiki sirkulasi darah.
Jika Anda hanya melakukan aktivitas fisik ringan atau tidak mengalami ketegangan yang signifikan, pijat bulanan atau bahkan setiap dua minggu sekali bisa cukup. Jika Anda memiliki masalah punggung tertentu atau mengalami ketegangan kronis, Anda mungkin memerlukan pijat yang lebih sering atau lebih terfokus pada area yang bermasalah.
Penting juga untuk diingat bahwa pijat olahraga bukanlah satu-satunya cara untuk mencegah cedera. Peregangan yang tepat, penguatan otot inti, postur tubuh yang baik, dan pemulihan yang cukup juga sangat penting dalam mencegah cedera.
Jika Anda hanya melakukan aktivitas fisik ringan atau tidak mengalami ketegangan yang signifikan, pijat bulanan atau bahkan setiap dua minggu sekali bisa cukup. Jika Anda memiliki masalah punggung tertentu atau mengalami ketegangan kronis, Anda mungkin memerlukan pijat yang lebih sering atau lebih terfokus pada area yang bermasalah.
Penting juga untuk diingat bahwa pijat olahraga bukanlah satu-satunya cara untuk mencegah cedera. Peregangan yang tepat, penguatan otot inti, postur tubuh yang baik, dan pemulihan yang cukup juga sangat penting dalam mencegah cedera.
Seberapa sering pijat olahraga untuk punggung perlu dilakukan untuk menghindari cedera?
Setelah berolahraga, pegal di betis, paha, pundak, dan punggung umumnya disebabkan oleh Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). Ini terjadi akibat kerusakan mikroskopis pada serat otot yang menyebabkan rasa nyeri saat otot beradaptasi dan memperbaiki diri.
Penanganan melalui massage dapat membantu mengurangi rasa nyeri. Teknik seperti effleurage (usapan lembut), petrissage (memijat), dan tapotement (ketukan) meningkatkan aliran darah dan meredakan ketegangan otot. Melakukan pemijatan secara rutin setelah latihan dapat mempercepat pemulihan
Penanganan melalui massage dapat membantu mengurangi rasa nyeri. Teknik seperti effleurage (usapan lembut), petrissage (memijat), dan tapotement (ketukan) meningkatkan aliran darah dan meredakan ketegangan otot. Melakukan pemijatan secara rutin setelah latihan dapat mempercepat pemulihan
Pergolakan otot setelah berolahraga, terutama di betis, paha, pundak, dan punggung, biasanya disebabkan oleh Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). DOMS terjadi karena kerusakan serabut otot akibat kontraksi otot yang kuat dan intensitas tinggi, menyebabkan peradangan dan nyeri
Yang menyebabkan pegal setelah berolahraga yaitu Aktivitas fisik yang intens dan pembakaran otot yang berlebihan. Berikut penangan manipulasi massage yaitu dapat menggunakan teknik manipulasi effleurage awal, petrissage, tappotement, dan effleurage akhir.
Penyebab Pegal Setelah Olahraga
1. DOMS: Mikrotrauma pada otot akibat aktivitas intens, muncul 24–72 jam setelah olahraga.
2. Asam Laktat: Penumpukan akibat latihan intens tanpa oksigen cukup.
3. Kurang Pemanasan/Pendinginan: Otot tegang karena tidak disiapkan.
4. Dehidrasi: Kekurangan cairan dan elektrolit memicu kram otot.
5. Peregangan Berlebihan: Otot dipaksa melampaui kapasitas.
Penanganan dengan Pijatan
1. Peregangan Lembut: Redakan ketegangan otot.
2. Swedish Massage: Pijatan ringan untuk melancarkan sirkulasi.
3. Trigger Point Massage: Tekan titik nyeri selama 30 detik.
4. Foam Rolling: Gulung otot untuk melemaskan jaringan.
5. Effleurage: Gerakan lembut meluncur pada otot besar.
Tips:
Gunakan kompres hangat/dingin.
Minum cukup air.
Pijat dengan minyak esensial seperti peppermint.
1. DOMS: Mikrotrauma pada otot akibat aktivitas intens, muncul 24–72 jam setelah olahraga.
2. Asam Laktat: Penumpukan akibat latihan intens tanpa oksigen cukup.
3. Kurang Pemanasan/Pendinginan: Otot tegang karena tidak disiapkan.
4. Dehidrasi: Kekurangan cairan dan elektrolit memicu kram otot.
5. Peregangan Berlebihan: Otot dipaksa melampaui kapasitas.
Penanganan dengan Pijatan
1. Peregangan Lembut: Redakan ketegangan otot.
2. Swedish Massage: Pijatan ringan untuk melancarkan sirkulasi.
3. Trigger Point Massage: Tekan titik nyeri selama 30 detik.
4. Foam Rolling: Gulung otot untuk melemaskan jaringan.
5. Effleurage: Gerakan lembut meluncur pada otot besar.
Tips:
Gunakan kompres hangat/dingin.
Minum cukup air.
Pijat dengan minyak esensial seperti peppermint.
Pegal setelah berolahraga disebabkan oleh akumulasi asam laktat, mikrotrauma otot, ketidakseimbangan elektrolit, dan dehidrasi. Untuk penanganan, pijatan seperti effleurage (gerakan lembut), petrissage (pijatan dalam), tapotement (mengetuk ringan), dan pijat titik pemicu dapat membantu meredakan ketegangan otot, meningkatkan sirkulasi darah, dan mempercepat pemulihan. Jangan lupa untuk cukup tidur, hidrasi, dan konsumsi makanan bergizi untuk mendukung pemulihan otot.
Kondisi pegal atau nyeri setelah berolahraga, yang terjadi di betis, paha, pundak, dan punggung, dapat disebabkan oleh beberapa faktor fisiologis yang berkaitan dengan respons tubuh terhadap aktivitas fisik.
Penyebab faktor fisiologis
1. Kerusakan Mikro pada Serat Otot: Saat berolahraga, terutama aktivitas yang intens atau yang melibatkan beban berat, otot mengalami kontraksi yang berlebihan. Ini menyebabkan "kerusakan mikro" pada serat otot.
2. Perubahan pada Sirkulasi Darah: Ketika otot bekerja keras, aliran darah meningkat untuk memasok oksigen dan nutrisi ke otot yang aktif. Setelah berolahraga, aliran darah yang meningkat ini bisa membuat otot merasa lebih tegang atau pegal, terutama jika aliran darah tidak kembali normal secara efisien setelah latihan, yang bisa menyebabkan akumulasi produk sampingan metabolisme.
3. Ketegangan Otot atau Kelelahan Otot: Kelelahan otot terjadi karena aktivitas fisik yang berlebihan tanpa cukup istirahat.
Penangan dapat dilakukan
Teknik - teknik dasar manipulasi
1. Pijat Efleurage
2. Pijat Petrissage
Penyebab faktor fisiologis
1. Kerusakan Mikro pada Serat Otot: Saat berolahraga, terutama aktivitas yang intens atau yang melibatkan beban berat, otot mengalami kontraksi yang berlebihan. Ini menyebabkan "kerusakan mikro" pada serat otot.
2. Perubahan pada Sirkulasi Darah: Ketika otot bekerja keras, aliran darah meningkat untuk memasok oksigen dan nutrisi ke otot yang aktif. Setelah berolahraga, aliran darah yang meningkat ini bisa membuat otot merasa lebih tegang atau pegal, terutama jika aliran darah tidak kembali normal secara efisien setelah latihan, yang bisa menyebabkan akumulasi produk sampingan metabolisme.
3. Ketegangan Otot atau Kelelahan Otot: Kelelahan otot terjadi karena aktivitas fisik yang berlebihan tanpa cukup istirahat.
Penangan dapat dilakukan
Teknik - teknik dasar manipulasi
1. Pijat Efleurage
2. Pijat Petrissage
Setelah berolahraga, pegal di betis, paha, pundak, dan punggung sering disebabkan oleh Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). DOMS terjadi akibat kerusakan mikroskopis pada serat otot ketika melakukan aktivitas baru atau meningkatkan intensitas latihan, yang menyebabkan peradangan dan nyeri
Penanganan:
• Pijat ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
•Teknik pemijatan dalam pada area yang terasa nyeri untuk mengurangi ketegangan otot.
•Stretching setelah massage untuk meningkatkan fleksibilitas.
Penanganan:
• Pijat ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
•Teknik pemijatan dalam pada area yang terasa nyeri untuk mengurangi ketegangan otot.
•Stretching setelah massage untuk meningkatkan fleksibilitas.
Setelah berolahraga, rasa nyeri pada betis, paha, pundak, dan punggung biasanya disebabkan oleh Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). Ini terjadi akibat kerusakan serabut otot yang disebabkan oleh aktivitas fisik baru atau intensitas yang meningkat. DOMS umumnya muncul 12-24 jam setelah olahraga dan bisa bertahan hingga 48 jam. Penanganan melalui massage dapat membantu meredakan nyeri. Teknik seperti effleurage, petrissage, dan friction untuk meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi ketegangan otot. Pijatan ini juga dapat mempercepat pemulihan otot setelah latihan.
Setelah berolahraga, pegal di betis, paha, pundak, dan punggung umumnya disebabkan oleh Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS), yang terjadi akibat kerusakan mikroskopis pada serat otot saat berolahraga, terutama jika intensitasnya baru atau meningkat.
Penanganan melalui massage seperti Swedish massage dapat membantu meredakan nyeri dengan meningkatkan aliran darah dan mengurangi ketegangan otot. Teknik yang digunakan termasuk effleurage, petrissage, dan tapotemen. Pijatan lembut juga dapat mempercepat proses pemulihan.
Penanganan melalui massage seperti Swedish massage dapat membantu meredakan nyeri dengan meningkatkan aliran darah dan mengurangi ketegangan otot. Teknik yang digunakan termasuk effleurage, petrissage, dan tapotemen. Pijatan lembut juga dapat mempercepat proses pemulihan.
Setelah berolahraga, rasa pegal di betis, paha, pundak, dan punggung biasanya disebabkan oleh Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS), yang terjadi akibat kerusakan mikroskopis pada serat otot saat beraktivitas intens.Proses ini normal dan menunjukkan bahwa otot beradaptasi menjadi lebih kuat. Penanganan melalui pijatan dapat membantu meredakan nyeri. Teknik seperti effleurage dan petrissage meningkatkan aliran darah dan mengurangi ketegangan otot . Pijatan lembut di area yang nyeri dapat mempercepat pemulihan dan mengurangi rasa sakit
Frekuensi pijat olahraga untuk punggung dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan individu dan tujuan spesifik
Jelaskan apa yang di maksud dengan Frekuensi pijat olahraga untuk punggung dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan individu dan tujuan spesifik
Permalink
Show parent
Reply
Permalink
Show parent
Reply
Pada orang yang mengalami cacat kaki atau tangan apakah bisa di lakukan massage dan apakah semua teknik di lakukan?
Nyeri otot setelah berolahraga, dikenal sebagai Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS), disebabkan oleh kerusakan mikroskopis pada serat otot akibat aktivitas fisik yang intens atau baru. Proses ini memicu peradangan dan rasa sakit yang biasanya muncul 12-24 jam setelah latihan Penanganan melalui Pijat:
1. Pijat Ringan: Gunakan teknik pijatan lembut untuk meningkatkan aliran darah dan mengurangi ketegangan otot
2. Kompres Hangat: Setelah 48 jam, gunakan kompres hangat untuk meredakan nyeri
3. Peregangan: Lakukan peregangan sebelum dan sesudah berolahraga untuk mencegah nyeri
Pegal setelah olahraga disebabkan oleh mikrotrauma otot, akumulasi asam laktat, DOMS, ketegangan otot, dan kurangnya pendinginan. Berikut penanganan dengan pijatan:
Effleurage: Pijatan ringan ke arah jantung untuk meningkatkan sirkulasi dan relaksasi. Petrissage: Pijatan menggulung untuk mengendurkan otot dan meningkatkan fleksibilitas. Friction Massage: Tekanan mendalam pada area pegal untuk mengatasi ketegangan lokal. Tapotement: Tepukan ringan untuk merangsang sirkulasi dan mengurangi kelelahan. Stretching Pasif: Kombinasi pijat dan peregangan untuk elastisitas otot.
Effleurage: Pijatan ringan ke arah jantung untuk meningkatkan sirkulasi dan relaksasi. Petrissage: Pijatan menggulung untuk mengendurkan otot dan meningkatkan fleksibilitas. Friction Massage: Tekanan mendalam pada area pegal untuk mengatasi ketegangan lokal. Tapotement: Tepukan ringan untuk merangsang sirkulasi dan mengurangi kelelahan. Stretching Pasif: Kombinasi pijat dan peregangan untuk elastisitas otot.
kondisi ini terjadi karena latihan fisik dengan intensitas tinggi membuat serabut otot pecah. Lalu, otot akan beradaptasi untuk memperbaiki serabut otot yang rusak tersebut agar menjadi lebih kuat.Setelah berolahraga, pegal di betis, paha, pundak, dan punggung sering disebabkan oleh Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). DOMS terjadi akibat kerusakan mikroskopis pada serat otot ketika melakukan aktivitas baru atau meningkatkan intensitas latihan, yang menyebabkan peradangan dan nyeri
Penanganan:
-Pijat ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
-Teknik pemijatan pada area yang terasa nyeri untuk mengurangi ketegangan otot.
-Peregangan setelah pijat untuk meningkatkan momen.
Penanganan:
-Pijat ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
-Teknik pemijatan pada area yang terasa nyeri untuk mengurangi ketegangan otot.
-Peregangan setelah pijat untuk meningkatkan momen.
kondisi ini terjadi karena latihan fisik dengan intensitas tinggi membuat serabut otot pecah. Lalu, otot akan beradaptasi untuk memperbaiki serabut otot yang rusak tersebut agar menjadi lebih kuat. Jika seseorang melakukan olahraga dengan intensitas yang sama lagi, otot sudah mampu beradaptasi dan menjadi semakin kuat, sehingga rasa nyeri akan berkurang
bagus sekali agus
Pemanasan dan Pendinginan: Lakukan pemanasan sebelum olahraga dan pendinginan setelahnya untuk meminimalkan pegal.
Hidrasi: Minum cukup air untuk mencegah dehidrasi, yang dapat memperparah kekakuan otot.
Kompres Hangat/Dingin: Gunakan kompres hangat untuk meningkatkan sirkulasi atau kompres dingin untuk mengurangi peradangan lokal.
Hidrasi: Minum cukup air untuk mencegah dehidrasi, yang dapat memperparah kekakuan otot.
Kompres Hangat/Dingin: Gunakan kompres hangat untuk meningkatkan sirkulasi atau kompres dingin untuk mengurangi peradangan lokal.
menyebabkan pegal setelah berolahraga yaitu Aktivitas fisik yang intens dan pembakaran otot yang berlebihan. Berikut penangan manipulasi massage yaitu dapat menggunakan teknik manipulasi effleurage awal, petrissage, tappotement, dan effleurage akhir.
kondisi ini terjadi karena latihan fisik dengan intensitas tinggi membuat serabut otot pecah. Lalu, otot akan beradaptasi untuk memperbaiki serabut otot yang rusak tersebut agar menjadi lebih kuat. Jika seseorang melakukan olahraga dengan intensitas yang sama lagi, otot sudah mampu beradaptasi dan menjadi semakin kuat, sehingga rasa nyeri akan berkurang
Pegal setelah olahraga disebabkan oleh mikrotrauma otot, akumulasi asam laktat, DOMS, ketegangan otot, dan kurangnya pendinginan.
Penanganan melalui massage dapat membantu mengurangi rasa nyeri. Teknik seperti effleurage (usapan lembut), petrissage (memijat), dan tapotement (ketukan) meningkatkan aliran darah dan meredakan ketegangan otot. Melakukan pemijatan secara rutin setelah latihan dapat mempercepat pemulihan
Setelah aktivitas fisik atau olahraga berat, DOMS bisa terjadi ketika jaringan otot tubuh berusaha beradaptasi dengan memperbaiki dan menambah massa jaringan otot. Reaksi ini sebetulnya merupakan hal yang normal terjadi.
Rasa pegal setelah berolahraga, terutama pada betis, paha, pundak, dan punggung, biasanya terjadi karena beberapa faktor fisiologis berikut:
Penyebab Fisiologis
Akumulasi Asam Laktat
Selama olahraga intens, tubuh menggunakan energi anaerobik yang menghasilkan asam laktat. Penumpukan asam laktat di otot dapat menyebabkan rasa pegal dan kaku.
Microtears pada Serat Otot
Aktivitas fisik, terutama latihan resistensi atau intensitas tinggi, menyebabkan robekan kecil (microtears) pada serat otot. Proses penyembuhan robekan ini adalah bagian dari adaptasi tubuh untuk membangun otot lebih kuat, tetapi sering disertai rasa sakit yang disebut DOMS (Delayed Onset Muscle Soreness).
Kurangnya Pemanasan dan Pendinginan
Tanpa pemanasan yang cukup sebelum olahraga, otot menjadi kurang fleksibel, meningkatkan risiko cedera dan ketegangan. Tidak melakukan pendinginan setelah olahraga juga dapat menyebabkan otot tetap tegang dan kurang rileks.
Ketegangan Otot
Penggunaan otot secara berlebihan atau gerakan yang salah dapat menyebabkan ketegangan otot, menimbulkan rasa sakit di area tertentu seperti betis, paha, pundak, atau punggung.
Penanganan dengan Manipulasi Massage
Massage (pijat) dapat membantu meredakan pegal dengan meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi ketegangan otot, dan mempercepat pemulihan. Berikut adalah teknik manipulasi massage yang efektif:
Effleurage (Usapan Ringan)
Gunakan tekanan ringan dengan gerakan melingkar untuk meningkatkan aliran darah ke area yang sakit.
Cocok untuk pemanasan otot sebelum manipulasi lebih dalam.
Petrissage (Pijatan Menggulung dan Mengangkat)
Teknik ini melibatkan memijat otot secara dalam dengan cara menggulung, mengangkat, atau meremas.
Berguna untuk memecah ketegangan otot di area betis, paha, dan punggung.
Penyebab Fisiologis
Akumulasi Asam Laktat
Selama olahraga intens, tubuh menggunakan energi anaerobik yang menghasilkan asam laktat. Penumpukan asam laktat di otot dapat menyebabkan rasa pegal dan kaku.
Microtears pada Serat Otot
Aktivitas fisik, terutama latihan resistensi atau intensitas tinggi, menyebabkan robekan kecil (microtears) pada serat otot. Proses penyembuhan robekan ini adalah bagian dari adaptasi tubuh untuk membangun otot lebih kuat, tetapi sering disertai rasa sakit yang disebut DOMS (Delayed Onset Muscle Soreness).
Kurangnya Pemanasan dan Pendinginan
Tanpa pemanasan yang cukup sebelum olahraga, otot menjadi kurang fleksibel, meningkatkan risiko cedera dan ketegangan. Tidak melakukan pendinginan setelah olahraga juga dapat menyebabkan otot tetap tegang dan kurang rileks.
Ketegangan Otot
Penggunaan otot secara berlebihan atau gerakan yang salah dapat menyebabkan ketegangan otot, menimbulkan rasa sakit di area tertentu seperti betis, paha, pundak, atau punggung.
Penanganan dengan Manipulasi Massage
Massage (pijat) dapat membantu meredakan pegal dengan meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi ketegangan otot, dan mempercepat pemulihan. Berikut adalah teknik manipulasi massage yang efektif:
Effleurage (Usapan Ringan)
Gunakan tekanan ringan dengan gerakan melingkar untuk meningkatkan aliran darah ke area yang sakit.
Cocok untuk pemanasan otot sebelum manipulasi lebih dalam.
Petrissage (Pijatan Menggulung dan Mengangkat)
Teknik ini melibatkan memijat otot secara dalam dengan cara menggulung, mengangkat, atau meremas.
Berguna untuk memecah ketegangan otot di area betis, paha, dan punggung.
Pegal setelah olahraga disebabkan oleh beberapa faktor fisiologis:
*Faktor Fisiologis*
1. *Laktat dan Asam Piruvat*: Akumulasi laktat dan asam piruvat dalam otot menyebabkan kelelahan dan pegal.
2. *Mikrotrauma*: Cedera kecil pada serat otot dan jaringan ikat.
3. *Peradangan*: Respon inflamasi terhadap cedera atau stres.
4. *Kekurangan Oksigen*: Kurangnya oksigen dalam otot.
5. *Kekurangan Elektrolit*: Kehilangan elektrolit seperti kalium, natrium, dan kalsium.
*Gejala Pegal*
1. Nyeri dan kekakuan pada betis, paha, pundak, dan punggung.
2. Kekurangan fleksibilitas.
3. Kelelahan otot.
4. Kram otot.
*Penanganan Manipulasi Massage*
*Sebelum Massage*
1. Pastikan kondisi tubuh dalam keadaan rileks.
2. Gunakan minyak atau krim pelumas.
3. Siapkan lingkungan nyaman.
*Teknik Massage*
1. *Pijat Betis*:
- Mulai dari atas ke bawah.
- Gunakan gerakan memutar dan menggulir.
- Fokus pada otot gastrocnemius dan soleus.
1. *Pijat Paha*:
- Mulai dari atas ke bawah.
- Gunakan gerakan memutar dan menggulir.
- Fokus pada otot quadriceps dan hamstring.
1. *Pijat Pundak*:
- Mulai dari tengah ke samping.
- Gunakan gerakan memutar dan menggulir.
- Fokus pada otot trapezius dan rhomboid.
1. *Pijat Punggung*:
- Mulai dari atas ke bawah.
- Gunakan gerakan memutar dan menggulir.
- Fokus pada otot latissimus dorsi dan erector spinae.
*Teknik Khusus*
1. *Trigger Point Therapy*: Tekan titik-titik nyeri untuk merilekskan otot.
2. *Deep Tissue Massage*: Fokus pada jaringan ikat dan otot dalam.
3. *Myofascial Release*: Lepaskan ketegangan pada fasia.
*Setelah Massage*
1. Minum air yang cukup.
2. Istirahat yang cukup.
3. Lakukan peregangan.
4. Konsumsi makanan bergizi.
*Pencegahan*
1. Pemanasan sebelum olahraga.
2. Pendinginan setelah olahraga.
3. Olahraga secara teratur.
4. Konsumsi makanan bergizi.
5. Tidur yang cukup.
*Peringatan*
1. Konsultasikan dengan dokter jika nyeri berkepanjangan.
2. Hindari massage jika ada cedera serius.
3. Jangan melakukan massage terlalu keras.
*Faktor Fisiologis*
1. *Laktat dan Asam Piruvat*: Akumulasi laktat dan asam piruvat dalam otot menyebabkan kelelahan dan pegal.
2. *Mikrotrauma*: Cedera kecil pada serat otot dan jaringan ikat.
3. *Peradangan*: Respon inflamasi terhadap cedera atau stres.
4. *Kekurangan Oksigen*: Kurangnya oksigen dalam otot.
5. *Kekurangan Elektrolit*: Kehilangan elektrolit seperti kalium, natrium, dan kalsium.
*Gejala Pegal*
1. Nyeri dan kekakuan pada betis, paha, pundak, dan punggung.
2. Kekurangan fleksibilitas.
3. Kelelahan otot.
4. Kram otot.
*Penanganan Manipulasi Massage*
*Sebelum Massage*
1. Pastikan kondisi tubuh dalam keadaan rileks.
2. Gunakan minyak atau krim pelumas.
3. Siapkan lingkungan nyaman.
*Teknik Massage*
1. *Pijat Betis*:
- Mulai dari atas ke bawah.
- Gunakan gerakan memutar dan menggulir.
- Fokus pada otot gastrocnemius dan soleus.
1. *Pijat Paha*:
- Mulai dari atas ke bawah.
- Gunakan gerakan memutar dan menggulir.
- Fokus pada otot quadriceps dan hamstring.
1. *Pijat Pundak*:
- Mulai dari tengah ke samping.
- Gunakan gerakan memutar dan menggulir.
- Fokus pada otot trapezius dan rhomboid.
1. *Pijat Punggung*:
- Mulai dari atas ke bawah.
- Gunakan gerakan memutar dan menggulir.
- Fokus pada otot latissimus dorsi dan erector spinae.
*Teknik Khusus*
1. *Trigger Point Therapy*: Tekan titik-titik nyeri untuk merilekskan otot.
2. *Deep Tissue Massage*: Fokus pada jaringan ikat dan otot dalam.
3. *Myofascial Release*: Lepaskan ketegangan pada fasia.
*Setelah Massage*
1. Minum air yang cukup.
2. Istirahat yang cukup.
3. Lakukan peregangan.
4. Konsumsi makanan bergizi.
*Pencegahan*
1. Pemanasan sebelum olahraga.
2. Pendinginan setelah olahraga.
3. Olahraga secara teratur.
4. Konsumsi makanan bergizi.
5. Tidur yang cukup.
*Peringatan*
1. Konsultasikan dengan dokter jika nyeri berkepanjangan.
2. Hindari massage jika ada cedera serius.
3. Jangan melakukan massage terlalu keras.
Setelah berolahraga, pegal di betis, paha, pundak, dan punggung sering disebabkan oleh Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). DOMS terjadi akibat kerusakan mikroskopis pada serat otot ketika melakukan aktivitas baru atau meningkatkan intensitas latihan, yang menyebabkan peradangan dan nyeri
Penanganan:
-Pijat ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
-Teknik pemijatan dalam pada area yang terasa nyeri untuk mengurangi ketegangan otot.
-Stretching setelah massage untuk meningkatkan fleksibilitas.
Penanganan:
-Pijat ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
-Teknik pemijatan dalam pada area yang terasa nyeri untuk mengurangi ketegangan otot.
-Stretching setelah massage untuk meningkatkan fleksibilitas.
Benar sekali
Ketika kita berolahraga, terutama jika intensitasnya tinggi atau kita mencoba gerakan baru, serat otot kita mengalami mikoro-robekan. Ini adalah bagian normal dari proses penyesuaian tubuh terhadap latihan. Tubuh kemudian merespons dengan mengirimkan cairan dan sel-sel perbaikan ke area yang cedera, yang menyebabkan peradangan dan rasa sakit yang kita kenal sebagai DOMS (Delayed Onset Muscle Soreness).
kondisi ini terjadi karena latihan fisik dengan intensitas tinggi membuat serabut otot pecah. Lalu, otot akan beradaptasi untuk memperbaiki serabut otot yang rusak tersebut agar menjadi lebih kuat. Jika seseorang melakukan olahraga dengan intensitas yang sama lagi, otot sudah mampu beradaptasi dan menjadi semakin kuat, sehingga rasa nyeri akan berkurang
Setelah berolahraga, pegal di betis, paha, pundak, dan punggung sering disebabkan oleh Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). DOMS terjadi akibat kerusakan mikroskopis pada serat otot ketika melakukan aktivitas baru atau meningkatkan intensitas latihan, yang menyebabkan peradangan dan nyeri
Penanganan:
-Pijat ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
-Teknik pemijatan dalam pada area yang terasa nyeri untuk mengurangi ketegangan otot.
-Stretching setelah massage untuk meningkatkan fleksibilitas.
Penanganan:
-Pijat ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
-Teknik pemijatan dalam pada area yang terasa nyeri untuk mengurangi ketegangan otot.
-Stretching setelah massage untuk meningkatkan fleksibilitas.
Setelah berolahraga, rasa pegal atau nyeri pada betis, paha, pundak, dan punggung adalah hal yang cukup umum terjadi, terutama jika latihan yang dilakukan intens atau belum terbiasa. Secara fisiologis, kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor:
1. Microtrauma pada Serat Otot: Saat berolahraga, otot bekerja keras dan mengalami kontraksi yang menyebabkan mikrosobekan pada serat otot. Proses pemulihan mikrosobekan ini memicu rasa nyeri yang dikenal dengan DOMS (Delayed Onset Muscle Soreness). DOMS biasanya muncul 12 hingga 24 jam setelah aktivitas fisik yang intens dan puncaknya sekitar 48 jam setelah latihan.
2. Penumpukan Asam Laktat: Ketika tubuh bekerja keras, terutama pada latihan anaerobik, otot-otot mungkin menghasilkan asam laktat sebagai produk sampingan dari metabolisme energi. Meskipun asam laktat sebenarnya tidak menyebabkan rasa nyeri langsung, kehadirannya berhubungan dengan ketegangan dan kelelahan otot yang bisa menyebabkan rasa pegal.
3. Peredaran Darah yang Tidak Optimal: Aktivitas fisik yang berat bisa menyebabkan pembuluh darah otot terkompresi, sehingga aliran darah ke otot bisa terganggu sementara waktu. Hal ini bisa membuat otot merasa tegang dan tidak nyaman.
Mengenai manipulasi pijat, pijatan dapat memberikan beberapa manfaat untuk membantu mengurangi rasa pegal:
Meningkatkan Sirkulasi Darah: Pijatan yang tepat dapat merangsang aliran darah ke otot yang kaku, membantu proses pemulihan dengan membawa oksigen dan nutrisi ke sel-sel otot.
Relaksasi Otot: Pijatan membantu melepaskan ketegangan pada otot, mengurangi spasme, dan mengurangi rasa nyeri akibat ketegangan otot.
Mengurangi Stres: Pijatan juga dapat mengurangi level hormon stres seperti kortisol, yang mungkin memperburuk rasa sakit atau kelelahan.
Penting untuk menghindari pemijatan yang terlalu keras jika otot sangat nyeri, karena bisa memperburuk kondisi. Sebaiknya pijatan dilakukan dengan intensitas yang ringan hingga sedang, dan fokus pada teknik-teknik seperti pijatan longgar dan pergerakan yang lembut untuk meningkatkan sirkulasi.
Jika rasa pegal bertahan lama atau semakin parah, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan ahli fisioterapi atau dokter untuk penanganan lebih lanjut.
1. Microtrauma pada Serat Otot: Saat berolahraga, otot bekerja keras dan mengalami kontraksi yang menyebabkan mikrosobekan pada serat otot. Proses pemulihan mikrosobekan ini memicu rasa nyeri yang dikenal dengan DOMS (Delayed Onset Muscle Soreness). DOMS biasanya muncul 12 hingga 24 jam setelah aktivitas fisik yang intens dan puncaknya sekitar 48 jam setelah latihan.
2. Penumpukan Asam Laktat: Ketika tubuh bekerja keras, terutama pada latihan anaerobik, otot-otot mungkin menghasilkan asam laktat sebagai produk sampingan dari metabolisme energi. Meskipun asam laktat sebenarnya tidak menyebabkan rasa nyeri langsung, kehadirannya berhubungan dengan ketegangan dan kelelahan otot yang bisa menyebabkan rasa pegal.
3. Peredaran Darah yang Tidak Optimal: Aktivitas fisik yang berat bisa menyebabkan pembuluh darah otot terkompresi, sehingga aliran darah ke otot bisa terganggu sementara waktu. Hal ini bisa membuat otot merasa tegang dan tidak nyaman.
Mengenai manipulasi pijat, pijatan dapat memberikan beberapa manfaat untuk membantu mengurangi rasa pegal:
Meningkatkan Sirkulasi Darah: Pijatan yang tepat dapat merangsang aliran darah ke otot yang kaku, membantu proses pemulihan dengan membawa oksigen dan nutrisi ke sel-sel otot.
Relaksasi Otot: Pijatan membantu melepaskan ketegangan pada otot, mengurangi spasme, dan mengurangi rasa nyeri akibat ketegangan otot.
Mengurangi Stres: Pijatan juga dapat mengurangi level hormon stres seperti kortisol, yang mungkin memperburuk rasa sakit atau kelelahan.
Penting untuk menghindari pemijatan yang terlalu keras jika otot sangat nyeri, karena bisa memperburuk kondisi. Sebaiknya pijatan dilakukan dengan intensitas yang ringan hingga sedang, dan fokus pada teknik-teknik seperti pijatan longgar dan pergerakan yang lembut untuk meningkatkan sirkulasi.
Jika rasa pegal bertahan lama atau semakin parah, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan ahli fisioterapi atau dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Setelah berolahraga, pegal di betis, paha, pundak, dan punggung sering disebabkan oleh Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). DOMS terjadi akibat kerusakan mikroskopis pada serat otot ketika melakukan aktivitas baru atau meningkatkan intensitas latihan, yang menyebabkan peradangan dan nyeri
Penanganan:
-Pijat ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
-Teknik pemijatan dalam pada area yang terasa nyeri untuk mengurangi ketegangan otot.
-Stretching setelah massage untuk meningkatkan fleksibilitas.
Penanganan:
-Pijat ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
-Teknik pemijatan dalam pada area yang terasa nyeri untuk mengurangi ketegangan otot.
-Stretching setelah massage untuk meningkatkan fleksibilitas.
Setelah berolahraga, pegal di betis, paha, pundak, dan punggung sering disebabkan oleh Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). DOMS terjadi akibat kerusakan mikroskopis pada serat otot ketika melakukan aktivitas baru atau meningkatkan intensitas latihan, yang menyebabkan peradangan dan nyeri
Penanganan:
-Pijat ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
-Teknik pemijatan dalam pada area yang terasa nyeri untuk mengurangi ketegangan otot.
-Stretching setelah massage untuk meningkatkan fleksibilitas.
Penanganan:
-Pijat ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
-Teknik pemijatan dalam pada area yang terasa nyeri untuk mengurangi ketegangan otot.
-Stretching setelah massage untuk meningkatkan fleksibilitas.
pada orang melangalami cacat apakah bisa di lakukan massage
Setelah berolahraga, pegal di betis, paha, pundak, dan punggung sering disebabkan oleh Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). DOMS terjadi akibat kerusakan mikroskopis pada serat otot ketika melakukan aktivitas baru atau meningkatkan intensitas latihan, yang menyebabkan peradangan dan nyeri
Penanganan:
-Pijat ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
-Teknik pemijatan dalam pada area yang terasa nyeri untuk mengurangi ketegangan otot.
-Stretching setelah massage untuk meningkatkan fleksibilitas
Penanganan:
-Pijat ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
-Teknik pemijatan dalam pada area yang terasa nyeri untuk mengurangi ketegangan otot.
-Stretching setelah massage untuk meningkatkan fleksibilitas
Apakah pegal yang terjadi setelah berolahraga wajar terjadi?
Setelah berolahraga, pegal di betis, paha, pundak, dan punggung sering disebabkan oleh Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). DOMS terjadi akibat kerusakan mikroskopis pada serat otot ketika melakukan aktivitas baru atau meningkatkan intensitas latihan, yang menyebabkan peradangan dan nyeri.
Penaganan :
Effleurage (Usapan Lembut) – Untuk meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi ketegangan.
Petrissage (Remasan/Pijatan Dalam) – Untuk melancarkan aliran darah, mengurangi kekakuan otot.
Penaganan :
Effleurage (Usapan Lembut) – Untuk meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi ketegangan.
Petrissage (Remasan/Pijatan Dalam) – Untuk melancarkan aliran darah, mengurangi kekakuan otot.
Yang menyebabkan pegal setelah berolahraga yaitu Aktivitas fisik yang intens dan pembakaran otot yang berlebihan. Berikut penangan manipulasi massage yaitu dapat menggunakan teknik manipulasi effleurage awal, petrissage, tappotement, dan effleurage akhir.
Penyebab faktor fisiologis
1. Kerusakan Mikro pada Serat Otot: Saat berolahraga, terutama aktivitas yang intens atau yang melibatkan beban berat, otot mengalami kontraksi yang berlebihan. Ini menyebabkan "kerusakan mikro" pada serat otot.
1. Kerusakan Mikro pada Serat Otot: Saat berolahraga, terutama aktivitas yang intens atau yang melibatkan beban berat, otot mengalami kontraksi yang berlebihan. Ini menyebabkan "kerusakan mikro" pada serat otot.
Pergolakan otot setelah berolahraga, terutama di betis, paha, pundak, dan punggung, biasanya disebabkan oleh Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). DOMS terjadi karena kerusakan serabut otot akibat kontraksi otot yang kuat dan intensitas tinggi, menyebabkan peradangan dan nyeri
Donitron oematan
Setelah berolahraga, pegal di betis, paha, pundak, dan punggung sering disebabkan oleh Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). DOMS terjadi akibat kerusakan mikroskopis pada serat otot ketika melakukan aktivitas baru atau meningkatkan intensitas latihan, yang menyebabkan peradangan dan nyeri
Penanganan:
-Pijat ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
-Teknik pemijatan dalam pada area yang terasa nyeri untuk mengurangi ketegangan otot.
-Stretching setelah massage untuk
Setelah berolahraga, pegal di betis, paha, pundak, dan punggung sering disebabkan oleh Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). DOMS terjadi akibat kerusakan mikroskopis pada serat otot ketika melakukan aktivitas baru atau meningkatkan intensitas latihan, yang menyebabkan peradangan dan nyeri
Penanganan:
-Pijat ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
-Teknik pemijatan dalam pada area yang terasa nyeri untuk mengurangi ketegangan otot.
-Stretching setelah massage untuk
Setelah berolahraga, pegal di betis, paha, pundak, dan punggung sering disebabkan oleh Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). DOMS terjadi akibat kerusakan mikroskopis pada serat otot ketika melakukan aktivitas baru atau meningkatkan intensitas latihan, yang menyebabkan peradangan dan nyeri
Penanganan:
-Pijat ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
-Teknik pemijatan dalam pada area yang terasa nyeri untuk mengurangi ketegangan otot.
-Stretching setelah massage untuk
Penanganan:
-Pijat ringan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
-Teknik pemijatan dalam pada area yang terasa nyeri untuk mengurangi ketegangan otot.
-Stretching setelah massage untuk