1.Penilaian berbasis kompetensi memiliki keunggulan utama dalam menilai kemampuan nyata peserta didik dibandingkan sekadar hafalan, seperti pada penilaian konvensional. Penilaian ini berfokus pada penguasaan keterampilan dan penerapan pengetahuan dalam situasi nyata, sehingga lebih relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan kehidupan. Selain itu, pendekatan ini mendorong pembelajaran yang lebih bermakna, menyediakan umpan balik yang konstruktif, dan fleksibel untuk disesuaikan dengan kebutuhan individu maupun konteks lokal. Dengan variasi metode seperti proyek atau portofolio, penilaian berbasis kompetensi mampu mengukur keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas, yang sering diabaikan oleh penilaian konvensional.
2.Feedback yang baik memiliki peran penting dalam pengembangan berkelanjutan bagi siswa dan guru. Untuk siswa, feedback yang konstruktif membantu mereka memahami kekuatan dan kelemahan mereka, sehingga dapat memperbaiki kinerja dan mengembangkan keterampilan secara bertahap. Umpan balik yang spesifik, relevan, dan berbasis pada tujuan pembelajaran memotivasi siswa untuk terus belajar dan meningkatkan diri.Sedangkan bagi guru, feedback dari siswa atau rekan sejawat memungkinkan refleksi terhadap metode pengajaran dan strategi yang digunakan. Guru dapat mengenali area yang perlu ditingkatkan dan menyesuaikan pendekatan untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa. Dengan demikian, feedback yang baik menciptakan siklus pembelajaran yang positif, di mana siswa dan guru terus berkembang bersama menuju hasil pembelajaran yang lebih optimal.