- Varietas: Setiap jenis bahan pangan memiliki sifat fisik, kimia, dan organoleptik yang berbeda. Misalnya, varietas buah seperti apel merah dan apel hijau memiliki rasa dan tekstur yang berbeda, yang mempengaruhi pilihan konsumen dan penggunaan dalam produk olahan
1.
- Kematangan: Tingkat kematangan bahan pangan seperti buah dan sayuran mempengaruhi kandungan air, kadar gula, serta tekstur. Buah yang terlalu matang dapat menghasilkan produk olahan dengan tekstur lembek, sedangkan buah yang belum matang mungkin tidak memberikan rasa yang diinginkan
12.
- Asal: Asal geografis bahan pangan juga berperan penting. Bahan pangan dari daerah tropis mungkin memiliki kandungan nutrisi dan rasa yang berbeda dibandingkan dengan yang berasal dari daerah dingin. Ini dapat mempengaruhi pilihan produk olahan yang dihasilkan
1.
- Musim: Ketersediaan dan kualitas bahan pangan segar seringkali dipengaruhi oleh musim. Musim panen dapat menentukan keberagaman dan kesegaran bahan pangan di pasaran, sehingga mempengaruhi produksi pangan olahan
12.
- Perlakuan Pasca Panen: Cara penanganan setelah panen, termasuk penyimpanan dan transportasi, sangat mempengaruhi kesegaran bahan pangan. Perlakuan yang baik dapat menjaga kualitas, sementara perlakuan buruk dapat menyebabkan kerusakan sebelum mencapai konsumen
13.
Pengaruh terhadap Produk Pangan Olahan
- Rasa: Rasa bahan baku sangat menentukan rasa akhir dari produk olahan. Misalnya, penggunaan buah yang terlalu asam dalam pembuatan selai akan menghasilkan produk dengan rasa yang kurang enak
1. Oleh karena itu, pemilihan bahan baku yang tepat sangat penting untuk mencapai kualitas rasa yang diinginkan.
- Tekstur: Tekstur bahan baku juga mempengaruhi tekstur produk olahan. Buah atau sayuran yang terlalu matang dapat menghasilkan tekstur lembek dalam produk akhir, sedangkan bahan baku dengan tekstur baik akan memberikan hasil olahan yang lebih menarik
1.
- Warna: Warna bahan baku berpengaruh pada penampilan produk olahan. Sayuran atau buah yang layu atau tidak segar akan menghasilkan warna yang kurang menarik pada produk akhir, seperti jus atau salad
12.
- Kandungan Nutrisi: Kandungan nutrisi dari bahan baku secara langsung mempengaruhi nilai gizi produk olahan. Misalnya, penggunaan buah kaya vitamin C dalam pembuatan jus akan meningkatkan nilai gizi produk tersebut
1. Hal ini penting untuk memenuhi kebutuhan gizi konsumen.
- Sifat Fungsional: Sifat fungsional bahan baku, seperti kemampuan mengikat air atau membentuk gel, juga mempengaruhi karakteristik produk olahan. Contohnya, tepung terigu dengan kandungan gluten tinggi akan menghasilkan roti dengan tekstur kenyal, sedangkan tepung rendah gluten tidak akan memberikan hasil yang sama
12.