Sistem jaminan mutu (SJM) sangat penting dalam industri pangan karena:
Tujuan Utama
1. Menjamin keamanan pangan bagi konsumen.
2. Meningkatkan kualitas produk pangan.
3. Mengurangi risiko kontaminasi pangan.
4. Meningkatkan kepercayaan konsumen.
5. Mengoptimalkan proses produksi.
Manfaat Penerapan SJM
1. Mengurangi risiko kontaminasi pangan.
2. Meningkatkan efisiensi produksi.
3. Mengurangi biaya pengolahan dan penyimpanan.
4. Meningkatkan nilai jual produk.
5. Meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi pangan.
Komponen SJM dalam Industri Pangan
1. Pengawasan mutu bahan baku.
2. Pengendalian proses produksi.
3. Pengawasan mutu produk jadi.
4. Pengawasan penyimpanan dan distribusi.
5. Pengawasan kebersihan dan sanitasi.
6. Pelatihan dan pengembangan SDM.
7. Penggunaan teknologi pengolahan pangan.
8. Pengawasan dan evaluasi mutu.
Penerapan SJM untuk Mencegah Kontaminasi Pangan
1. Mengidentifikasi titik kritik kontrol (CCP).
2. Mengembangkan prosedur pengendalian CCP.
3. Melakukan pengawasan dan evaluasi mutu.
4. Menggunakan teknologi pengolahan pangan yang tepat.
5. Menggunakan bahan baku yang aman dan berkualitas.
6. Mengoptimalkan kebersihan dan sanitasi.
7. Melakukan pelatihan dan pengembangan SDM.
8. Menggunakan sistem pelacakan dan pelaporan.
Standar SJM yang Umum Digunakan
1. ISO 22000 (Sistem Manajemen Keamanan Pangan).
2. HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point).
3. GMP (Good Manufacturing Practice).
4. SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure).
5. BRC (British Retail Consortium).
Dampak Penerapan SJM
1. Meningkatkan keamanan pangan.
2. Meningkatkan kualitas produk.
3. Mengurangi risiko kontaminasi pangan.
4. Meningkatkan kepercayaan konsumen.
5. Mengoptimalkan proses produksi.
6. Mengurangi biaya pengolahan dan penyimpanan.
7. Meningkatkan nilai jual produk.