Tantangan terbesar yang dihadapi industri pangan kecil dan menengah (IKM) dalam mengimplementasikan sistem jaminan mutu:
Tantangan
1. *Keterbatasan sumber daya*: Kurangnya sumber daya finansial, teknologi, dan SDM.
2. *Kurangnya pengetahuan*: Kurangnya pemahaman tentang sistem jaminan mutu dan regulasi.
3. *Infrastruktur*: Keterbatasan fasilitas dan peralatan.
4. *Biaya*: Biaya implementasi dan pemeliharaan sistem jaminan mutu.
5. *Ketergantungan pada supplier*: Ketergantungan pada supplier bahan baku.
6. *Kurangnya dokumentasi*: Kurangnya dokumentasi proses produksi.
7. *Keterbatasan akses pasar*: Sulitnya akses ke pasar global.
Peran Teknologi
1. *Sistem Manajemen Mutu (QMS)*: Mengautomasi proses pengendalian mutu.
2. *Teknologi Pengujian*: Menggunakan teknologi pengujian mutu seperti HPLC, GC-MS.
3. *Sistem Informasi Manajemen (SIM)*: Mengintegrasikan data produksi dan mutu.
4. *Internet of Things (IoT)*: Mengawasi proses produksi secara real-time.
5. *Artificial Intelligence (AI)*: Menganalisis data mutu dan memprediksi risiko.
6. *Blockchain*: Mengamankan rantai pasokan dan memastikan keaslian produk.
7. *E-Learning*: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM.
Solusi
1. *Pelatihan dan pendampingan*: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM.
2. *Kerjasama dengan lembaga*: Mengakses sumber daya dan teknologi.
3. *Penggunaan teknologi yang tepat*: Menggunakan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan.
4. *Pengembangan infrastruktur*: Meningkatkan fasilitas dan peralatan.
5. *Pengurangan biaya*: Mengoptimalkan biaya implementasi dan pemeliharaan.
6. *Pengembangan sistem dokumentasi*: Meningkatkan dokumentasi proses produksi.
7. *Pengembangan strategi pemasaran*: Meningkatkan akses ke pasar global