Kemampuan bahasa seseorang yang tunarungu berat sejak lahir, seperti si A yang mengalami tunarungu sangat berat (110 dB) Sejak lahir biasanya mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa, terutama jika si A tidak mendapatkan intervensi/akses ke komunikasi yang sesuai sejak dini. Ada Beberapa hal yang mungkin terjadi terkait dengan kemampuan bahasanya :
Kemampuan bahasa verbal : Karena si A mengalami tunarungu sejak lahir dan tingkat kemampuan bahasa verbal (Berbicara dan memahami bahasa lisan) mungkin terbatas. Hal ini mungkin terjadi karena si A sulit/tidak bisa mendengar suara untuk belajar bicara secara alami.
Kosakata & Tata Bahasa : Perkembangan kosakata & Tata Bahasa bisa saja terbatas, terutama jika si A tidak mendapat stimulus bahasa secara konsisten, ini juga sangat bergantung pada lingkungan komunikasi di sekitarnya.
Kemampuan membaca & Menulis : Anak tunarungu berat bisa mengembangkan kemampuan membaca dan menulis dengan baik, jika di latih secara khusus. tapi kesulitan bisa muncul pada pemahaman tata bahasa/kosakata yang biasa di dapatkan lewar interaksi lisan.
Bahasa Isyarat : Jika si A belajar bahasa isyarat, ada kemungkinan besar si A memiliki kemampuan bahasa yang baik, meskipun dalam bentuk non verbal. Dengan dukungnan yang tepat, si A bisa mengembangkan kemampuan bahasa isyarat yang setara dengan bahasa verbal pada pendengaran normal.