Tujuan dari dibuatkannya rencana anggaran biaya dalam proyek meliputi:
Pengendalian Biaya: Rencana anggaran biaya membantu manajer proyek untuk mengontrol dan memantau pengeluaran selama pelaksanaan proyek, sehingga dapat menghindari pembengkakan biaya.
Perencanaan Sumber Daya: Dengan anggaran yang jelas, manajer proyek dapat merencanakan dan mengalokasikan sumber daya (material, tenaga kerja, dan peralatan) secara efisien.
Penetapan Target: Rencana anggaran biaya memberikan target yang dapat diukur untuk setiap fase proyek, memudahkan dalam evaluasi kinerja.
Penyusunan Proposal: Anggaran yang jelas dan terperinci diperlukan untuk menyusun proposal proyek kepada pemangku kepentingan atau investor.
Identifikasi Risiko: Dengan memiliki anggaran yang terperinci, manajer proyek dapat lebih mudah mengidentifikasi potensi risiko keuangan dan merencanakan tindakan mitigasi.
2. Beberapa komponen penyusun rencana anggaran biaya dalam proyek meliputi:
Biaya Material: Semua biaya yang terkait dengan pembelian bahan baku dan material yang dibutuhkan untuk proyek.
Biaya Tenaga Kerja: Upah dan tunjangan untuk semua tenaga kerja yang terlibat dalam proyek, baik tenaga kerja langsung maupun tidak langsung.
Biaya Peralatan: Biaya sewa atau pembelian peralatan yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.
Biaya Overhead: Biaya administratif dan umum yang tidak dapat dialokasikan langsung ke proyek, seperti biaya kantor, utilitas, dan gaji staf manajemen.
Biaya Kontingensi: Cadangan dana yang dialokasikan untuk mengatasi risiko dan ketidakpastian yang mungkin muncul selama proyek.
Biaya Lain-lain: Biaya tambahan yang mungkin timbul, seperti biaya izin, biaya transportasi, dan biaya lain yang relevan.