FORUM DISKUSI PERTEMUAN 14

Jawaban Forum diskusi pertemuan 14

Jawaban Forum diskusi pertemuan 14

by MOHAMMAD ROHAN ANDREANSYAH -
Number of replies: 0

 

Integrasi kearifan lokal dalam pendidikan kewarganegaraan penting untuk membentuk karakter bangsa yang kuat dan mencintai budaya sendiri, terutama di era globalisasi yang penuh tantangan. Tantangan terbesar dalam implementasi proyek citizenship berbasis kearifan lokal meliputi kurangnya pelatihan guru dan integrasi yang terbatas dalam kurikulum. Pentingnya Mengintegrasikan Kearifan Lokal dalam Pendidikan Kewarganegaraan

 

Menguatkan Identitas Nasional: Kearifan lokal merupakan akar budaya bangsa. Dengan mempelajari dan mengamalkan kearifan lokal, generasi muda akan memiliki rasa memiliki yang kuat terhadap bangsa dan negaranya, sehingga identitas nasional semakin kokoh.

 

Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air: Kearifan lokal mengajarkan nilai-nilai luhur seperti gotong royong, toleransi, dan saling menghormati. Nilai-nilai ini akan menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

 

Memperkuat Karakter Bangsa: Kearifan lokal mengandung nilai-nilai moral yang dapat membentuk karakter bangsa yang kuat, tangguh, dan berintegritas.

 

Menjaga Keberagaman Budaya: Indonesia kaya akan keberagaman budaya. Dengan mempelajari kearifan lokal, generasi muda akan menghargai keberagaman budaya bangsa dan menjaga persatuan dan kesatuan.

 

Menghadapi Globalisasi: Di era globalisasi, pengaruh budaya asing sangat kuat. Dengan memiliki dasar kearifan lokal yang kuat, generasi muda akan lebih mampu menyaring pengaruh negatif dari luar dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa.

 

Tantangan dalam Mengimplementasikan Proyek Citizenship Berbasis Kearifan Lokal

 

Kurangnya Dokumentasi: Banyak kearifan lokal yang belum terdokumentasi dengan baik, sehingga sulit untuk diajarkan secara sistematis.

 

Perubahan Zaman: Modernisasi dapat menggeser nilai-nilai kearifan lokal, sehingga perlu penyesuaian yang tepat agar tetap relevan.

 

Kurangnya Minat Generasi Muda: Tidak semua generasi muda tertarik mempelajari kearifan lokal, lebih memilih hal-hal yang modern dan dianggap lebih relevan.

 

Kurangnya Sumber Daya: Implementasi proyek ini membutuhkan sumber daya yang cukup, seperti tenaga pengajar yang kompeten, materi ajar yang relevan, dan fasilitas yang mendukung.

 

Kurangnya Koordinasi: Koordinasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan proyek ini. Kurangnya koordinasi dapat menghambat pelaksanaan program.