Forum Diskusi 12

Sentia Eirumkuy/202335065

Sentia Eirumkuy/202335065

by SENTIA EIRUMKUY -
Number of replies: 0

Intertekstualitas dalam "Lampor":

Secara tradisional, "lampor" sering dikaitkan dengan cerita rakyat atau mitos di Jawa, khususnya mengenai arwah atau pasukan gaib yang berkeliling membawa pertanda buruk, biasanya dengan kereta kuda terbang. Dalam budaya Jawa, kisah tentang lampor banyak dikaitkan dengan mitos tentang Nyai Roro Kidul, keraton gaib, atau keyakinan terhadap kekuatan supranatural. Jika cerpen ini mengangkat elemen-elemen tersebut, maka jelas terdapat intertekstualitas dengan mitos lokal Jawa.

 

Kemungkinan bentuk intertekstualitas:

1. Hubungan dengan mitos tradisional:

Jika cerpen ini mengangkat mitos lampor sebagai latar atau elemen cerita, maka terdapat intertekstualitas dengan cerita rakyat Jawa. Misalnya, penggambaran lampor sebagai pasukan arwah atau pertanda kematian adalah salah satu bentuk referensi.

2. Hubungan dengan karya sastra lain:

Jika dalam cerpen ini terdapat tema atau gaya penulisan yang menyerupai karya sastra lain, maka hal ini menunjukkan intertekstualitas. Misalnya, penggambaran suasana mistis seperti karya Pramoedya Ananta Toer atau Ahmad Tohari bisa menjadi bentuk intertekstualitas.

3. Simbolisme dalam budaya Jawa:

Penggunaan simbol-simbol seperti angin kencang, suasana malam, atau teriakan misterius sering dikaitkan dengan lampor dalam cerita rakyat. Hal ini menciptakan hubungan antara teks modern (cerpen "Lampor") dengan tradisi lisan.