Alih wahana dari novel "Hujan Bulan Juni" ke film adalah hal yang menarik sekaligus penuh tantangan. Film ini berhasil membawa beberapa hal penting dari karya aslinya, seperti cerita cinta yang sederhana dan konflik budaya. Namun, film memiliki keterbatasan dalam menggambarkan perasaan mendalam dan makna simbolis yang ada di puisi. Meski tidak sepenuhnya sama, film ini tetap menjadi bentuk penghormatan terhadap karya Sapardi Djoko Damono dan membuat karyanya lebih dikenal oleh banyak orang. Kekurangan yang selalu terjadi ketika sebuah novel jika ditayangkan dalam bentuk film akan menghasilkan hasil yang menarik, tetapi penjelasan ceritanya tidak sedetail atau sejelas yang ada pada cerita dalam bentuk novel, serta gaya bahasa asli yang digunakan penyair saat digunakan untuk novel, akan terlihat berbeda dengan gaya bahasa yang digunakan dalam bentuk film. Tetapi, tidak menghilangkan inti dari cerita, serta gambaran ceritanya tidak hilang. Hal itulah yang membuat sebuah cerita itu tetap menarik ketika ditampilkan dalam bentuk film.