1.pembentukan watak kewarganegaraan dalam Pendidikan Kewarganegaraan paling efektif dilakukan melalui pendekatan yang mengintegrasikan nilai, pengalaman, dan partisipasi aktif. Pendekatan berbasis nilai membantu siswa menginternalisasi prinsip-prinsip moral, pendekatan kontekstual dan problem-solving mengasah kemampuan berpikir kritis, sedangkan pendekatan partisipatif, experiential learning, dan multikultural mendorong siswa untuk terlibat langsung dalam aktivitas yang mencerminkan perilaku warga negara yang baik. Dengan menerapkan pendekatan ini secara holistik, siswa tidak hanya memahami konsep kewarganegaraan, tetapi juga mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, membangun karakter yang toleran, bertanggung jawab, dan peduli terhadap masyarakat dan bangsa.
2.Teknologi dan media sosial memiliki potensi besar untuk mendukung pembelajaran kewarganegaraan, memperkuat nilai demokrasi, dan meningkatkan keterlibatan siswa dalam isu-isu sosial. Namun, penggunaannya harus dibarengi dengan literasi digital, pengawasan, dan edukasi yang baik agar siswa tidak terjebak dalam dampak negatif seperti hoaks, polarisasi, atau intoleransi. Dengan pengelolaan yang tepat, teknologi dan media sosial dapat menjadi alat yang efektif dalam membentuk watak kewarganegaraan yang kritis, toleran, dan bertanggung jawab.
2.Teknologi dan media sosial memiliki potensi besar untuk mendukung pembelajaran kewarganegaraan, memperkuat nilai demokrasi, dan meningkatkan keterlibatan siswa dalam isu-isu sosial. Namun, penggunaannya harus dibarengi dengan literasi digital, pengawasan, dan edukasi yang baik agar siswa tidak terjebak dalam dampak negatif seperti hoaks, polarisasi, atau intoleransi. Dengan pengelolaan yang tepat, teknologi dan media sosial dapat menjadi alat yang efektif dalam membentuk watak kewarganegaraan yang kritis, toleran, dan bertanggung jawab.
