1. Dengan menggunakan metode pembelajaran yang interaktif dan berbasis pengalaman, seperti pembelajaran berbasis masalah dan pembelajaran berbasis proyek. Metode-metode ini memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang konsep kewarganegaraan, serta memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan nilai-nilai kewarganegaraan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Teknologi dan media sosial memengaruhi pembelajaran kewarganegaraan dengan mempermudah akses informasi, diskusi, dan edukasi interaktif tentang hak, kewajiban, serta nilai-nilai kebangsaan. Namun, jika tidak digunakan dengan bijak, media sosial juga dapat membentuk watak kewarganegaraan yang negatif, seperti menyebarkan hoaks, intoleransi, dan sikap individualistis.