1. Menurut dengan cara mengintegrasikan kearifan lokal dalam pendidikan kewarganegaraan di era globalisasi sangat penting karena dapat memperkuat identitas nasional dan menumbuhkan rasa cinta tanah air pada generasi muda. Dengan memahami dan menghargai nilai-nilai serta tradisi lokal, siswa bisa lebih menghargai warisan budaya mereka, yang pada akhirnya meningkatkan toleransi dan kerukunan antaragama dan antarbudaya. Selain itu, pendidikan yang mengandung kearifan lokal juga mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif, mempersiapkan mereka untuk berkontribusi aktif dalam masyarakat serta menghadapi tantangan global, seperti perubahan iklim dan ketidakadilan sosial. Dengan begitu, siswa tidak hanya menjadi warga negara yang baik, tetapi juga pelestari budaya dan nilai-nilai lokal di tengah arus globalisasi.
2. Tantangan utama dalam mengimplementasikan proyek kewarganegaraan yang berbasis pada kearifan lokal mencakup rendahnya kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya kearifan lokal, perbedaan budaya yang ada, serta keterbatasan sumber daya dan resistensi terhadap perubahan dalam sistem pendidikan. Selain itu, perbedaan prioritas pendidikan, kesulitan dalam menjalin kemitraan di antara para pemangku kepentingan, dan tantangan dalam menilai dampak juga menjadi hambatan. Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, dibutuhkan komitmen dan kerja sama yang kuat antara pemerintah, pendidik, dan masyarakat.