Pencarian global tidak diaktifkan.
Lewati ke konten utama
Pelajaran

C.Organisme Seluler

Pengertian Seluler

         Sel merupakan kumpulan protoplasma yang dibatasi oleh membran. Sel bukan merupakan suatu ruang-ruang kecil yang kosong seperti yang diamati oleh Robert Hooke, melainkan sel merupakan suatu struktur yang mengandung isi yang kompleks. Keseluruhan isi sel disebut protoplas, sedangkan zat di dalam sel yang merupakan koloid berstruktur kompleks disebut Protoplasma (dari bahasa Yunani protos yang berarti pertama dan plasma yang berarti pembentukan). Dengan demikian, secara harfiah protoplasma berarti pem-bentukan yang pertama (De Robertis et. al. 1975).

         Protoplasma terutama terdiri atas 5 substansi dasar yaitu elektrolit, protein, lipida, karbohidrat, dan air. Pada sel hewan dan tumbuhan, protoplasma mengandung sekitar 75-85% air, 10-20% protein, 2-3% lipid, 1% karbohidrat, dan 1% zat anorganik lainnya. Pada sel eukariota, bagian dari cairan sel yang terdapat di antara membran inti (nuclear envelope) dengan membran plasma disebut sitoplasma, sedangkan cairan sel  yang terdapat di dalam selaput inti disebut nukleoplasma. Di alam dikenal ada dua tipe sel berdasarkan ada tidaknya selaput inti, yaitu sel prokariota dan sel eukariota, sedangkan berdasarkan cara sel untuk mendapatkan energi dari lingkungan sekitarnya, dikelompokkan menjadi dua, yaitu sel autotrofik dan sel heterotropik (De Robertis et al., 1975. Menurut De Robertis et al., (1975), sebuah sel harus memenuhi beberapa kriteria yaitu :

  1. Memiliki membran plasma;
  2. Mengandung materi genetik yang penting untuk mengkode berbagai jenis RNA, termasuk untuk sintesis protein;
  3.  Mengandung ├ö├ç┬úmesin biosintesis├ö├ç├ÿ tempat di mana sintesis berlangsung.

         Pada mulanya pengamatan terhadap struktur sell eukariota sangat terbatas pada bagian-bagian tertentu saja, misalnya dinding sel, membran sel dan inti sel. Pada tahap perkembangannya, pengamatan terhadap struktur sel menjadi sangat kompleks, terlebih setelah ditemukannya mikroskop elektron oleh Knoll dan Ruska pada tahun 1932 (Karp, 1984). Dengan ditemukannya mikroskop elektron, maka kini penga-matan terhadap struktur sel telah sampai pada tingkat ultra struktur.  Di dalam sitoplasma sel eukariota terdapat organel-organel sel.  Organel sel adalah badan-badan yang terdapat di dalam sel, baik yang berbatas membran maupun yang tidak berbatas membran.