LMS-SPADA INDONESIA
Ketepatan terbentuknya protein-protein baru memegang peranan yang sangat penting selama berlangsungnya proses seluler. Asam amino terbentuk sesuai dengan instruksi genetik dan ribosom memfasilitasi proses translasi dimana messenger RNA (mRNA) diterjemahkan sesuai dengan informasi genetik yang dikodenya. Informasi dasar mengenai struktur DNA dan RNA dan bagaimana materi dasar tersebut menentukan sintesis suatu protein sangat diperlukan. Perlu diketahui bahwa gen adalah informasi genetik dan DNA adalah substansi di dalam kromosom dimana gen dibuat. Gen didistribusikan ke dalam anak sel ketika sel membelah. Molekul DNA terdiri dari dua rantai panjang yang saling berlekatan satu sama lain oleh pasangan basa yang saling berkomplementer.
Sebelum membahas lebih jauh lagi tentang proses sintesis protein maka sebagai langkah awal kita harus mengingat dulu pengetahuan yang sudah kita peroleh tentang pasangan kodon dan anti kodoon molukul mrna akan mengandung adenine (A).urasil (U).guanin (G)dan cytosine (C). Tiga basa ini akan bergabung membentuk kodon misalnya , UUC, merupakan kodon untuk asam amino fenilalanin (phe).UGC, untuk asam amino triptofan (Try), sebagai contohnya mRNA akan menyusun kodon-kodon tersebut dalam suatu rangkaian misalnya UGC/UUC/UGC/UUC kodon-kodon ini akan dibaca Try-Phe-Try-Phe (Geneser, 2009).
Gambar 1. Tabel triplet Kodon
Aksi dari suatu gen atau yang lebih sering dikenal sebagai ekspresi gen adalah serangkaian proses dimana informasi genetik diterjemahkan sehingga terbentuk produk yaitu protein atau RNA. Proses ini melibatkan serangkaian proses yang disebut transkripsi dan translasi. Transkripsi adalah proses membuat copy/salinan suatu RNA dari suatu gen yang diatur oleh gen-gen tertentu yang disebut operon. Translasi adalah proses penerjemahan RNA menjadi protein yang secara aktif dikoordinasi oleh ribosom (Karp, 2010).