LMS-SPADA INDONESIA
Siklus sel dapat digambarkan sebagai siklus hidup suatu sel. Siklus ini terjadi pada seluruh jaringan yang memiliki pergantian sel. Sel merupakan satuan dasar struktural, fungsional dan hereditas makhluk hidup. Untuk pertumbuhan dan perkembangannya, setiap organisme hidup tergantung pada pertumbuhan dan penggandaan sel-selnya. Pada organisme uniseluler, pembelahan sel diartikan sebagai reproduksi, dan dengan proses ini dua atau lebih individu baru dibentuk dari sel induk.
Umumnya, sebelum suatu sel mengalami pembelahan, sel-sel terlebih dahulu mengalami pertumbuhan hingga mencapai ukuran tertentu. Setiap sel mengalami dua periode yang penting dalam siklus hidupnya, yaitu periode interfase atau periode non pembelahan dan periode pembelahan sel (M) yang menghasilkan sel-sel baru.
Gambar 1. Siklus Sel
Siklus sel dimulai dengan suatu periode metabolisme normal yang disebut G1 (gap 1). Selama fase ini, sel mensintesis, merangkai, dan menggunakan bagian-bagian yang dibutuhkan untuk fungsinya secara normal. Selanjutnya fase S (fase sintesis), ketika sintesis berlangsung dan DNA direplikasi, juga disintesis protein histon. Jumlah DNA dalam nukleus digandakan, sedangkan histon dan protein kromosomal lainnya disintesis dalam sitoplasma, kemudian memasuki nukleus dan bergabung dengan DNA untuk membentuk kromatin. Setiap kromosom pada fase S sekarang memiliki dua rantai DNA yang identik yang asalnya satu rantai pada awal fase G1. Dua rantai kromosom yang serupa hasil duplikasi tersebut digabungkan oleh sentromer, disebut kromatid. Pada akhir fase S, sel memasuki fase G2 (gap 2), suatu periode singkat metabolisme normal dan pertumbuhan selama sel membangun sejumlah protein dan senyawa lainnya. Selama fase G1, S, dan G2, nukleus dinamakan mengalami interfase, di antara pembelahan nukleus. Sekali suatu sel memasuki fase S, secara normal akan melewati fase S dan G2 dan menuju pembelahan sel selama fase M.