Pangan, secara umum dapat dikatakan memiliki tiga sifat penting :
- Fungsi utama : sebagai asupan
zat gizi yang sangat esensial untuk keberlangsungan hidup manusia.
- Fungsi kedua : sebagai sensori atau pemuasan sensori seperti rasa yang enak, rasa, dan tekstur yang baik.
- Fungsi ketiga :secara
fisiologis menjadi regulasi bioritme, sistem saraf,
sistem imunitas,
dan pertahanan tubuh.
Penggolongan pangan berdasarkan prinsip yang dikemukakan Juvan et al. (2005) :
- Berdasarkan golongan dari pangan
tersebut (produk susu dan turunannya, minuman, produk sereal, produk kembang
gula, minyak, dan lemak).
- Berdasarkan penyakit yang akan
dihindari atau dicegah (diabetes, osteoporosis, kanker kolon).
- Berdasarkan efek fisiologis
(imunologi, ketercernaan, aktivitas anti-tumor).
- Berdasarkan kategori komponen
bioaktif (mineral, antioksidan, lipid, probiotik).
- Berdasarkan sifat organoleptik dan
fisikokimia (warna, kelarutan, tekstur).
- Berdasarkan proses produksi yang
digunakan (kromatografi, enkapsulasi, pembekuan).
Tiga faktor yang ditekankan para
ilmuwan Jepang yang harus dipenuhi oleh suatu produk agar dapat dikatagorikan
sebagai pangan fungsional, yaitu :
- Produk tersebut haruslah suatu produk pangan (bukan kapsul, tablet atau serbuk) yang berasal dari bahan (ingredien) yang terdapat secara alami,
- Produk tersebut dapat dan selayaknya dikonsumsi sebagai bagian dari pangan sehari-hari,
- Produk tersebut mempunyai fungsi tertentu pada waktu dicerna, serta memberikan peran tertentu dalam proses metabolisme tubuh, misalnya :
- memperkuat mekanisme pertahanan tubuh,
- mencegah timbulnya penyakit tertentu (seperti penyakit kanker, kardivaskuler dan jantung koroner, pencernaan, osteoporosis, dan berbagai gangguan kesehatan akibat kekurangan atau
kelebihan zat gizi tertentu),
- membantu untuk mengembalikan kondisi tubuh setelah terserang penyakit tertentu, (d) menjaga kondisi fisik dan mental, dan
- memperlambat proses penuaan.
Last modified: Thursday, 30 July 2020, 3:05 PM