LMS-SPADA INDONESIA
Komunikasi inklusif: interaksi dengan disabilitas
Penyandang Disabilitas merupakan salah satu Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang masuk ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan merupakan bagian dari kelompok marjinal. Tidak menutup kemungkinan ketika di lapangan, Pejuang Muda akan bertemu dan berinteraksi dengan penyandang disabilitas. Jika tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang cara berkomunikasi dengan penyandang disabilitas tanpa membuat mereka merasa direndahkan, maka bisa jadi menghambat pelaksanaan tugas.
Dalam kehidupan sehari-hari, penyandang disabilitas cenderung menghadapi banyak hambatan, khususnya dalam hal komunikasi. Sebagian besar masyarakat merasa tidak memahami bagaimana cara berinteraksi dengan penyandang disabilitas sehingga ketika bertemu, masyarakat cenderung menghindar karena khawatir salah bicara atau berperilaku. Hal ini tidak hanya terjadi di daerah pelosok di mana penyandang disabilitas memiliki akses yang terbatas dengan tingkat sosial ekonomi yang rendah, tetapi juga di kota-kota besar terhadap penyandang disabilitas yang memiliki tingkat sosial-ekonomi yang tinggi sekalipun. Untuk itu diperlukan kemampuan komunikasi dan pemahaman yang mencukupi terkait penyandang disabilitas.
Strategi berkomunikasi dengan penyandang disabilitas:
Communicating with people with disabilities: Talk to Me Please
Communicating with people with disabilities: Ask Me First