LMS-SPADA INDONESIA
Kasus: Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dwijendra
Sekolah SMP Dwijendra adalah sekolah menengah pertama yang mulai menerapkan Kurikulum Merdeka. Namun, guru-guru di sekolah tersebut masih mengalami beberapa kendala, terutama dalam memahami prinsip-prinsip kurikulum baru dan menyesuaikannya dengan karakteristik siswa. Kepala sekolah berusaha memastikan bahwa implementasi kurikulum ini dapat berjalan lancar, namun ada perbedaan pandangan di antara para guru tentang metode pengajaran yang paling efektif.
Kurikulum Merdeka ini menekankan pada pembelajaran berbasis proyek, fleksibilitas materi, dan pembentukan karakter. Namun, beberapa guru mengeluhkan kurangnya panduan spesifik tentang materi yang harus diajarkan, sehingga membuat mereka bingung tentang bagaimana mengintegrasikan keterampilan dasar seperti membaca dan menulis dengan proyek-proyek besar. Beberapa guru juga merasa bahwa prinsip-prinsip pembelajaran merdeka kurang cocok untuk siswa dengan kemampuan belajar yang beragam.