Berikut jenis-jenis media pembelajaran literasi yang dapat dipilih oleh Bu Siska untuk meningkatkan keterlibatan siswa kelas 3
1. E-book= E-book adalah versi digital dari buku yang dapat diakses melalui perangkat elektronik seperti tablet, smartphone, atau komputer. Siswa dapat membaca materi pembelajaran secara interaktif dan mencari informasi dengan mudah.
Contohnya: Bu Siska bisa menggunakan e-book bergambar seperti "Gembira Belajar di Rumah" yang dirancang oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. E-book ini tidak hanya menyajikan cerita menarik tetapi juga dilengkapi dengan suara dan latar belakang yang menarik, sehingga mendorong siswa untuk lebih tertarik membaca
2. Video Pembelajaran= Video pembelajaran menggabungkan narasi, animasi, dan gambar untuk menjelaskan konsep-konsep tertentu secara visual. Ini sangat efektif dalam menyampaikan informasi dengan cara yang menarik.
Contohnya: Bu Siska dapat meningkatkan keterlibatan siswa kelas 3 dengan menggunakan video pembelajaran harian dan meminta siswa membuat video kelompok. Setelah menonton, dia mengadakan diskusi untuk membahas pembelajaran dan pengalaman siswa. Sebagai tugas mandiri, siswa menonton video di rumah dan mencatat poin penting atau pertanyaan untuk diskusi di kelas.
3. Aplikasi Pembelajaran= Aplikasi ini dirancang khusus untuk tujuan pembelajaran dan dapat mencakup berbagai fitur seperti kuis, latihan interaktif, dan akses ke materi belajar.
Contohnya: Bu Siska dapat memanfaatkan aplikasi pembelajaran interaktif berupa, "Aplikasi Enuma" membantu siswa belajar Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris melalui permainan dengan banyak modul dan e-book. "Kipin School" menyediakan konten pembelajaran seperti buku dan video, sementara "Canva" memungkinkan siswa membuat materi visual yang meningkatkan kreativitas. Dengan aplikasi-aplikasi ini, Bu Siska dapat menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan efektif.
4. Podcast= Podcast adalah rekaman audio yang dapat diakses secara online. Ini mirip dengan siaran radio tetapi bisa didengarkan kapan saja.
Contohnya: Bu Siska dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa kelas 3 dengan menggunakan podcast edukatif yang menarik. Dia dapat mengadakan diskusi di kelas setelah mendengarkan podcast dan mendorong siswa untuk membuat podcast mereka sendiri sebagai proyek kelompok. Penggunaan podcast memungkinkan siswa belajar secara fleksibel di luar kelas, menciptakan pengalaman belajar yang interaktif dan bermanfaat.
5. Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR)= Teknologi AR dan VR menciptakan pengalaman belajar yang interaktif dan imersif, memungkinkan siswa untuk menjelajahi konsep-konsep secara langsung dalam lingkungan virtual.
Contohnya: Bu Siska dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa kelas 3 di Sekolah Dasar Inovasi dengan memanfaatkan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR). AR menciptakan pengalaman belajar imersif melalui buku teks hidup yang dapat di-scan dengan smartphone, sementara VR menawarkan pengalaman realistis yang memungkinkan siswa merasakan materi pelajaran secara langsung. Dengan teknologi ini, Bu Siska dapat menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan interaktif, meningkatkan motivasi siswa dalam literasi.
6. Simulasi dan Game Pembelajaran= Media ini memberikan pengalaman belajar yang interaktif melalui permainan atau simulasi situasi nyata.
Contohnya: Bu Siska dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa kelas 3 di Sekolah Dasar Inovasi dengan memanfaatkan simulasi dan game pembelajaran yang interaktif. Simulasi, seperti soal-soal latihan ANBK, membantu siswa berlatih keterampilan literasi dengan menjawab pertanyaan terkait teks bacaan. Selain itu, game pembelajaran yang mengharuskan siswa membaca petunjuk dan menyelesaikan tantangan berbasis cerita dapat membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan mendorong partisipasi aktif. Dengan cara ini, Bu Siska dapat menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan efektif bagi siswa.
7. Webinar dan Video Konferensi= Webinar memungkinkan pengajaran secara langsung melalui video konferensi, di mana siswa dapat berinteraksi dengan guru dan teman sekelas dalam waktu nyata.
Contohnya: Bu Siska dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa kelas 3 di Sekolah Dasar Inovasi dengan memanfaatkan webinar dan video konferensi. Melalui webinar, Bu Siska dapat mengikuti pelatihan tentang strategi penguatan literasi, sementara video konferensi memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan narasumber atau guru lain untuk mendengarkan penjelasan dan bertanya tentang materi. Dengan cara ini, Bu Siska dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif dan efektif dalam meningkatkan keterampilan literasi siswa.
Cara Mengintegrasikan Media Digital ke dalam Aktivitas Pembelajaran:
1. Penggunaan Harian: Bu Siska mampu tetapkan satu jenis media digital buat dipakai setiap minggu pada aktivitas pembelajaran, sebagai akibatnya murid terbiasa menggunakan aneka macam bentuk media.
2. Proyek Berbasis Kelompok: Siswa bisa bekerja pada grup memakai pelaksanaan pembelajaran atau menciptakan video pembelajaran mereka sendiri mengenai topik tertentu.
3. Sesi Diskusi: Setelah menonton video atau mendengarkan podcast, adakan sesi diskusi pada mana murid bisa menyebarkan pemahaman mereka mengenai materi.
4. Tugas Mandiri: Berikan tugas pada murid buat membaca e-book atau mendengarkan podcast menjadi persiapan buat diskusi kelas.