Pendapat saya:
Unsur intrinsik merupakan unsur yang membangun cerita dari dalam, seperti tema, tokoh, alur, latar, sudut pandang, dan gaya bahasa. Unsur-unsur ini harus ada dalam sebuah cerpen agar dapat disebut sebagai sebuah cerita.
Sedangkan Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang berasal dari luar cerita, seperti latar belakang penulis, kondisi sosial, budaya, dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita. Unsur-unsur ini tidak selalu hadir secara eksplisit dalam sebuah cerpen.
Contoh dan Argumentasi:
- Cerpen yang memiliki seluruh unsur intrinsik dan ekstrinsik: Cerpen "Lagu untuk Jasad" karya Seno Gumira Ajidarma memiliki semua unsur intrinsik, seperti tema, tokoh, alur, latar, sudut pandang, dan gaya bahasa. Selain itu, cerpen ini juga memiliki unsur ekstrinsik yang kuat, seperti latar belakang penulis sebagai pengamat sosial dan nilai-nilai humanisme yang diangkat dalam cerita.
- Cerpen yang tidak memiliki semua unsur ekstrinsik: Cerpen "Si Kabayan" karya anonim memiliki unsur intrinsik yang lengkap, tetapi unsur ekstrinsiknya kurang jelas. Cerita ini tidak memiliki latar belakang penulis yang pasti, dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita juga tidak terlalu eksplisit. Namun, cerita ini tetap dianggap sebagai cerpen yang baik karena memiliki unsur intrinsik yang kuat.