Forum Diskusi 4

Susan Melatunan / 202335039

Susan Melatunan / 202335039

by SUSAN MELATUNAN -
Number of replies: 0

Tidak semua cerpen secara eksplisit memiliki seluruh unsur intrinsik dan ekstrinsik, meskipun sebagian besar cerpen akan mencakup unsur-unsur utama dari kedua kategori ini. Tingkat keterlibatan setiap unsur bervariasi tergantung pada tujuan, gaya, dan fokus cerita. Untuk lebih jelas, berikut adalah analisis berdasarkan kedua kategori:

1. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah elemen-elemen yang membentuk struktur cerita dari dalam, seperti tema, tokoh, latar, alur, sudut pandang, dan amanat. Hampir semua cerpen membutuhkan sebagian besar dari unsur-unsur ini, tetapi tingkat pengembangannya dapat berbeda-beda.

Contoh: Dalam cerpen “Taman di Tengah Kota” karya Seno Gumira Ajidarma, kita dapat menemukan unsur-unsur intrinsik berikut:

Tema: Keterasingan di kota modern.

Tokoh: Seorang laki-laki yang mengalami krisis identitas.

Latar: Latar kota besar yang anonim dan tidak ramah.

Alur: Non-linear, berfokus pada pengalaman internal tokoh.

Sudut Pandang: Orang pertama.

Amanat: Kritik terhadap modernitas dan hilangnya kemanusiaan di tengah perkembangan kota.

Namun, tidak semua cerpen menekankan semua unsur ini dengan seimbang. Ada cerpen yang lebih fokus pada alur tanpa pengembangan karakter yang mendalam, atau cerpen yang minim latar tetapi kuat pada dialog. Sebagai contoh, dalam cerpen flash fiction (cerita sangat pendek), beberapa unsur seperti latar atau amanat mungkin tidak terlalu dominan atau bahkan tidak disebutkan secara eksplisit.

2. Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah faktor-faktor luar yang mempengaruhi pembentukan cerita, seperti latar belakang sosial, budaya, sejarah, dan biografi penulis. Tidak semua cerpen akan menunjukkan unsur ekstrinsik yang sama kuatnya, tergantung pada jenis cerita dan relevansi sosial-budayanya.

Contoh: Dalam “Sang Pemimpi” dari Andrea Hirata, unsur ekstrinsik terlihat jelas, seperti:

Latar belakang sosial: Kehidupan anak-anak dari keluarga miskin di Belitung.

Konteks budaya: Pengaruh nilai pendidikan dan impian dalam masyarakat yang kurang mampu.

Pengaruh biografi penulis: Cerita ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman pribadi Andrea Hirata sebagai seseorang yang pernah hidup di lingkungan tersebut.

Sebaliknya, dalam cerpen bergenre fantasi atau fiksi ilmiah, unsur ekstrinsik seperti latar belakang budaya atau sosial penulis mungkin tidak terlalu terasa karena fokus cerita lebih pada dunia fiksi atau imajinasi penulis. Misalnya, cerpen fiksi ilmiah “The Last Question” karya Isaac Asimov lebih menekankan pada spekulasi ilmiah tentang masa depan alam semesta daripada kondisi sosial atau budaya di dunia nyata.