Chapter 5 Kurikulum Merdeka
Nama : Deska Grestacia
Nim : 223020212075
Kelas : B 2022
Mata Kuliah : Teori Dan Praktek Pembelajaran Terpadu
Urutan :
- Apa Yang Kalian Rasakan, Ketika Menjadi Siswa Kemudian Kurikulum Berubah?
- Menurut Kalian Bagus Ga Sih Pergantian Kurikulum?
- Kalau Kuriklum Berubah Lagi, Apa Yang Harus Diperbaiki Di Kurikulum Berkutnya?
Jawaban :
- Ketika saya menjadi siswa dan kurikulum berubah, perasaan yang muncul mungkin beragam, tergantung pada seberapa besar dampaknya terhadap cara belajar dan lingkungan sekolahmu. Mungkin saya akan merasa kebingungan karena harus beradaptasi dengan materi atau metode pembelajaran baru yang sebelumnya belum pernah kamu hadapi. Perubahan ini bisa memicu stres, terutama jika tuntutan akademik meningkat atau jika saya merasa kurang siap untuk menghadapi hal-hal yang baru diperkenalkan. Selain itu, saya mungkin juga merasakan adanya ketidakpastian tentang bagaimana perubahan ini akan memengaruhi nilai atau prestasi saya di sekolah. Namun, di sisi lain, perubahan kurikulum juga bisa memunculkan rasa penasaran atau bahkan semangat baru, terutama jika materi atau cara pengajarannya terasa lebih relevan, menarik, atau sesuai dengan minatmu. Jika kurikulum baru menawarkan pendekatan yang lebih interaktif atau berbasis keterampilan, saya mungkin merasa bahwa ini adalah kesempatan untuk belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan bermakna. Meski begitu, proses adaptasi mungkin tetap menantang, apalagi jika tidak ada pendampingan atau penjelasan yang cukup jelas dari guru atau pihak sekolah. Pada akhirnya, perasaan saya akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana perubahan tersebut dikelola dan seberapa besar dukungan yang kamu terima selama masa transisi ini.
- Menurut saya pergantian kurikulum memiliki sisi positif dan negatif, tergantung pada bagaimana perubahan itu direncanakan dan diterapkan. Di satu sisi, pergantian kurikulum bisa bagus karena dapat menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan zaman, kebutuhan dunia kerja, dan tantangan global yang terus berubah. Ini bisa memberi siswa kesempatan untuk belajar hal-hal yang lebih relevan, menggunakan metode yang lebih modern, dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan. Namun, di sisi lain, pergantian kurikulum yang terlalu sering atau tidak dipersiapkan dengan baik bisa membingungkan siswa, guru, dan orang tua. Jika tidak ada pelatihan yang cukup untuk guru atau waktu yang memadai bagi siswa untuk beradaptasi, perubahan ini justru bisa menghambat proses belajar. Jadi, pergantian kurikulum bisa menjadi hal yang baik jika dilakukan dengan perencanaan yang matang dan disertai dukungan yang memadai bagi semua pihak yang terlibat.
- Menurut saya jika kurikulum berubah lagi, ada beberapa hal yang sebaiknya diperbaiki di kurikulum berikutnya agar lebih efektif dan berdampak positif bagi semua pihak. Pertama, fokus pada penerapan pembelajaran yang lebih kontekstual dan relevan dengan kehidupan nyata, sehingga siswa dapat memahami bagaimana materi yang mereka pelajari akan berguna di dunia luar, baik itu dalam pekerjaan, masyarakat, maupun tantangan global. Kedua, peningkatan keterampilan guru juga sangat penting. Guru harus diberikan pelatihan yang cukup agar siap menghadapi perubahan, sehingga mereka dapat mengajar dengan metode baru secara efektif dan tidak merasa kewalahan. Ketiga, perlu ada pengurangan beban administratif atau materi yang terlalu banyak sehingga siswa tidak hanya terbebani dengan hafalan tetapi juga memiliki waktu untuk pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi. Kurikulum harus memberi ruang bagi eksplorasi minat siswa dan pengembangan soft skills yang relevan untuk masa depan. Keempat, evaluasi dan asesmen juga harus diperbarui. Evaluasi tidak boleh hanya berfokus pada nilai akademik, tetapi harus mencakup penilaian terhadap kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, bekerja sama, dan menerapkan ilmu yang dipelajari dalam situasi nyata. Akhirnya, proses transisi saat perubahan kurikulum terjadi juga harus diperhatikan, dengan dukungan yang lebih baik bagi siswa, guru, dan orang tua agar adaptasi dapat berjalan lebih mulus, serta adanya keterlibatan semua pihak dalam merancang kurikulum baru yang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman.