Kerusakan bahan pangan dapat mempengaruhi proses pengolahan pangan dalam beberapa cara:
Penurunan Kualitas: Kerusakan yang terjadi pada bahan pangan, seperti kontaminasi mikroba atau kerusakan oleh serangga, dapat mengurangi kualitas bahan baku yang digunakan dalam pengolahan. Hal ini dapat menghasilkan produk akhir yang tidak memenuhi standar kualitas, baik dari segi rasa, tekstur, maupun nilai gizi .
Keamanan Pangan: Bahan pangan yang telah terkontaminasi oleh serangga atau mikroba dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi konsumen. Proses pengolahan yang tidak memperhatikan keamanan pangan dapat menyebabkan penyebaran patogen yang berbahaya.
Efisiensi Proses: Kerusakan pada bahan pangan dapat mengakibatkan pemborosan, di mana bahan yang seharusnya dapat digunakan menjadi tidak layak konsumsi. Hal ini dapat meningkatkan biaya produksi dan mengurangi efisiensi proses pengolahan.
Proses Penanganan yang Tepat:
Pengendalian Suhu: Menjaga suhu penyimpanan yang tepat untuk mencegah pertumbuhan mikroba.
Pengaturan Kadar Air: Mengontrol kadar air untuk mencegah kelembaban yang menarik serangga dan mikroba.
Pengemasan yang Baik: Menggunakan kemasan yang melindungi dari cahaya, oksigen, dan kontaminasi.
Penerapan Praktik Higienis: Menjaga kebersihan selama pengolahan untuk mencegah kontaminasi.
Penyimpanan yang Tepat: Menggunakan metode penyimpanan sesuai jenis bahan pangan.