Kegiatan pembelajaran adalah inti dari proses belajar-mengajar karena di dalamnya tercermin bagaimana siswa akan mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran penting dalam modul ajar karena:
1. Menjadi panduan bagi guru: Membantu guru menjalankan proses pembelajaran dengan lebih terstruktur dan efektif.
2. Memberikan pengalaman belajar bermakna bagi siswa: Rangkaian kegiatan dirancang untuk melibatkan siswa secara aktif sehingga mereka memahami konsep dengan lebih baik.
3. Menghubungkan tujuan dan evaluasi: Kegiatan memastikan bahwa tujuan pembelajaran tercapai dan menjadi dasar dalam mengukur keberhasilan pembelajaran.
Komponen dalam kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran umumnya memuat:
1. Kegiatan pendahuluan: Apersepsi, motivasi, dan penyampaian tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti: Proses belajar yang melibatkan eksplorasi, penemuan, diskusi, dan penerapan konsep.
3. Kegiatan penutup: Refleksi, rangkuman, dan evaluasi pembelajaran.
Aktivitas awal pembelajaran
Pembelajaran idealnya dimulai dengan kegiatan pembuka, seperti
1. Apersepsi: Mengaitkan materi baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa. Contohnya, memberikan pertanyaan pemantik atau mengulas pelajaran sebelumnya.
2. Motivasi: Memberikan gambaran manfaat pembelajaran yang akan dilakukan untuk kehidupan siswa.
3. Penyampaian tujuan pembelajaran: Menjelaskan kepada siswa tentang apa yang akan dipelajari dan apa yang diharapkan mereka capai.
Langsung masuk ke materi utama tanpa kegiatan pembuka dapat membuat siswa kurang siap secara mental dan emosional untuk menerima pelajaran baru.
Cara Memulai Pembelajaran dengan Baik
Interaktif: Libatkan siswa dalam percakapan ringan atau kegiatan kecil terkait topik, seperti bermain tebak-tebakan.
Kontekstual: Hubungkan dengan pengalaman siswa sehari-hari agar lebih relevan.
Visual atau Audio: Gunakan media menarik, seperti video singkat atau gambar untuk memperkenalkan topik.
Pentingnya Apersepsi
Apersepsi adalah kunci dalam pembelajaran karena:
1. Menghubungkan pengetahuan lama dan baru: Membantu siswa memahami konteks pelajaran baru.
2. Membangun minat siswa: Menarik perhatian dan menciptakan rasa ingin tahu.
3. Meningkatkan kesiapan belajar: Mengondisikan siswa agar fokus dan siap mengikuti pembelajaran.
Dengan apersepsi, guru memastikan siswa tidak hanya menghafal materi
tetapi memahami dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.