- Teknologi informasi dapat membantu meningkatkan akses pendidikan di wilayah terpencil dengan menyediakan platform pembelajaran daring yang memungkinkan siswa untuk mengakses materi pembelajaran kapan saja dan di mana saja, tanpa harus bergantung pada keberadaan fisik sekolah. Misalnya, dengan adanya internet, siswa di daerah terpencil dapat mengakses e-book, video pembelajaran, atau mengikuti kelas virtual dengan guru yang berada di luar daerah mereka. Selain itu, teknologi seperti aplikasi pembelajaran offline dan penggunaan perangkat mobile juga memungkinkan siswa di wilayah yang memiliki koneksi internet terbatas untuk tetap belajar dengan materi yang dapat diunduh dan digunakan tanpa harus terhubung ke internet sepanjang waktu.
- Tantangan dalam mengintegrasikan teknologi informasi ke dalam kurikulum sekolah antara lain adalah keterbatasan infrastruktur, seperti perangkat yang tidak memadai atau koneksi internet yang tidak stabil. Selain itu, kurangnya pelatihan untuk guru menjadi tantangan besar, karena banyak guru yang belum terbiasa menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran. Keterbatasan anggaran juga menjadi penghambat, karena tidak semua sekolah memiliki dana yang cukup untuk membeli perangkat teknologi atau membayar biaya langganan layanan pembelajaran digital. Selain itu, ada juga tantangan dalam penyesuaian kurikulum, di mana materi pembelajaran dan metode pengajaran perlu diubah agar dapat memanfaatkan teknologi secara optimal, yang memerlukan waktu dan perencanaan yang matang.