Dalam cerpen "Topeng Nalar", pembaca diajak menyelami dunia batin seorang ibu yang dihadapkan pada berbagai tekanan hidup. Melalui kisah ini, penulis menyuarakan keresahan hati seorang perempuan yang harus berjuang di tengah-tengah tradisi yang kaku dan tuntutan ekonomi. Karya sastra ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan cerminan dari jiwa penulis yang kaya akan pengalaman emosional. Konflik batin yang dialami tokoh utama menjadi bukti kepekaan penulis terhadap permasalahan sosial, terutama yang berkaitan dengan peran perempuan dalam masyarakat.