1. ekpresi kejiwaan pengarang, pengarang menciptakan cerpen sebagai media untuk menyampaikan pergolakan batin, pemikiran atau kritik sosial yang dialaminya. jika dalam "topeng nalar" terdapat tema yang menggambarkan pencarian makna, dualitas manusia, atau pertentangan moral, ini menunjukan pengaruh kejiwaan pengarang seperti kegelisahan, pencarian identitas, atau pergulatan intelektual.
2. proyeksi diri dalam karya, dalam cerpen "topeng nalar" tokohnya mengenakan topeng sebagai metafora, ini mencerminkan konflik batin pengarang terkait identitas atau pandangan masyarakat terhadapnya.
3.lingkungan sosial dan psikologi, cerpen "topeng nalar" mengangkat kritik terhadap cara berpikir masyarakat yang tidak rasional, pengarang mencerminkan kegekisahannya terhadap ketidakadilan atau kebodohan kolektif yang ia alami atau amati.
4. gaya bahasa dan simbolisme, pilihan bahasa dan simbol dalam cerpen "topeng nalar" mencerminkan kondisi psikologis pengarang. misalnya penggunaan simbol "topeng", mungkin menunjukan bahwa pengarang merasa ada keterputusan antara apa yang dipikirkan manusia dengan apa yang ditampilkan kepada orang lain.