Forum Diskusi Pemahaman Bahan Tambahan Pangan

pemahaman bahan tambahan pangan

pemahaman bahan tambahan pangan

by NAUFAL DZAKI ALFARISI -
Number of replies: 0

Bahan tambahan pangan (BTP) adalah zat yang ditambahkan ke dalam makanan untuk tujuan tertentu, seperti:

Meningkatkan rasa: Membuat makanan lebih lezat atau menutupi rasa yang tidak diinginkan.
Memperpanjang masa simpan: Mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur sehingga makanan lebih tahan lama.
Menjaga warna dan tekstur: Membuat makanan terlihat lebih menarik dan memiliki tekstur yang konsisten.
Memudahkan proses produksi: Membantu dalam proses pembuatan makanan, misalnya sebagai pengental atau pengemulsi.
Contoh BTP:

Pewarna: Kunyit, karamel, tartrazin
Pengawet: Natrium benzoat, sorbat
Pemanis: Aspartam, sukralosa
Pengemulsi: Lesitin
Batasan dan Pengaturan Penggunaan BTP

Penggunaan BTP diatur secara ketat oleh pemerintah untuk memastikan keamanan pangan dan melindungi konsumen. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:

Jenis BTP: Tidak semua BTP diperbolehkan digunakan dan ada batasan jumlah yang boleh ditambahkan.
Jenis makanan: Penggunaan BTP berbeda-beda tergantung jenis makanan.
Efek samping: BTP yang berlebihan dapat menimbulkan efek samping bagi kesehatan.
Cara Mengontrol Penggunaan BTP dalam Kehidupan Sehari-hari

Baca label: Selalu perhatikan label pada kemasan makanan untuk mengetahui jenis dan jumlah BTP yang terkandung.
Pilih makanan segar: Sebisa mungkin pilih makanan segar dan minimal proses daripada makanan olahan.
Masak sendiri: Memasak sendiri memungkinkan Anda mengontrol jenis bahan yang digunakan.
Waspada terhadap klaim: Jangan mudah percaya dengan klaim "alami" atau "tanpa bahan tambahan" karena tidak semua klaim tersebut benar.
Pentingnya Pengawasan

Pengawasan terhadap penggunaan BTP sangat penting untuk memastikan keamanan pangan. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bertanggung jawab untuk mengawasi peredaran BTP di Indonesia.

Kesimpulan

BTP memiliki peran penting dalam industri pangan, namun penggunaannya harus diawasi secara ketat. Sebagai konsumen, kita perlu cerdas dalam memilih makanan dan selalu memperhatikan label kemasan.