Dalam cerpen “Topeng Nalar” tokoh utama mengalami ketidakstabilan emosional yang diakibatkan oleh kehilangan dan tekanan hidup, mencerminkan perjuangan penulis dalam menghadapi realitas sosial yang kompleks. Hal ini menunjukkan bahwa karya sastra dapat menjadi cermin bagi pengalaman dan keadaan mental pengarangnya.