Penerapan teknologi penyimpanan bahan pangan berbeda antara pasar tradisional dan pasar modern. Di pasar tradisional, teknologi yang digunakan masih sederhana, seperti kotak berinsulasi, penggunaan es, atau pengemasan dengan bahan seadanya seperti plastik atau anyaman bambu. Namun, kendala seperti keterbatasan listrik, fasilitas penyimpanan, dan pengetahuan teknologi membuat penyimpanan kurang optimal, sehingga bahan pangan lebih cepat rusak.
Sebaliknya, pasar modern menggunakan teknologi canggih seperti ruang pendingin (cold storage) untuk menjaga suhu stabil, pengemasan vakum untuk mengurangi oksidasi, dan penyimpanan atmosfer terkendali (Controlled Atmosphere Storage) yang mengatur komposisi gas untuk memperpanjang umur simpan buah dan sayuran. Teknologi ini membantu menjaga kualitas bahan pangan lebih lama, memastikan keamanan pangan, dan mendukung efisiensi rantai pasok.
Proses penyimpanan yang baik sangat memengaruhi kualitas dan nilai jual bahan pangan. Penyimpanan yang buruk dapat menyebabkan kerusakan fisik, perubahan rasa, dan kehilangan nutrisi, sehingga menurunkan nilai jual. Sebaliknya, teknologi penyimpanan yang tepat dapat mempertahankan kesegaran, rasa, dan nutrisi, membuat bahan pangan lebih bernilai di pasar dan diminati konsumen.