Sistem penyimpanan bahan pangan di pasar tradisional masih mengandalkan cara konvensional dengan peralatan sederhana seperti keranjang dan karung. Para pedagang bergantung pada ventilasi alami dan perputaran stok cepat untuk mempertahankan kualitas produk. Berbeda dengan pasar modern yang telah mengadopsi teknologi canggih seperti ruang pendingin bersuhu terkontrol, sistem refrigerasi, dan pemantauan kelembaban otomatis untuk menjaga kesegaran produk dalam jangka waktu lebih lama.
Metode penyimpanan memainkan peran vital dalam menentukan mutu dan harga jual bahan pangan. Pengaturan suhu yang tepat dapat menghambat pembusukan, sementara kontrol kelembaban mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan mencegah produk dari kekeringan. Aliran udara yang baik juga krusial untuk mempertahankan kesegaran, karena sirkulasi yang buruk mempercepat kerusakan. Lama waktu penyimpanan berbanding terbalik dengan kualitas produk - semakin lama disimpan, semakin menurun kesegarannya, yang akhirnya mempengaruhi nilai ekonomisnya di pasaran.