Forum Diskusi Pemahaman Sistem Jaminan Mutu Industri Pangan (1)

Pemahaman sistem jaminan mutu industri pangan

Pemahaman sistem jaminan mutu industri pangan

by INDANA ZULFA -
Number of replies: 0

Industri pangan memiliki peran yang sangat krusial dalam kehidupan manusia. Makanan yang kita konsumsi setiap hari harus aman dan bergizi. Oleh karena itu, penerapan sistem jaminan mutu (SJM) dalam industri pangan menjadi sangat penting. Berikut alasan-alasannya:

 

Keamanan Pangan: SJM bertujuan untuk mencegah terjadinya kontaminasi pangan yang dapat menyebabkan penyakit bahkan kematian. Dengan adanya SJM, risiko konsumen mengonsumsi makanan yang tercemar dapat diminimalkan.

Kepuasan Konsumen: Produk pangan yang berkualitas dan aman akan meningkatkan kepuasan konsumen. Konsumen akan lebih percaya pada produk tersebut dan cenderung menjadi pelanggan setia.

Kepercayaan Publik: Penerapan SJM yang baik akan membangun kepercayaan publik terhadap produk pangan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Hal ini sangat penting untuk menjaga reputasi perusahaan.

Persyaratan Regulasi: Banyak negara memiliki peraturan yang ketat terkait keamanan pangan. SJM menjadi bukti bahwa suatu perusahaan telah memenuhi persyaratan tersebut.

Keunggulan Kompetitif: Perusahaan yang menerapkan SJM akan memiliki keunggulan kompetitif di pasar. Konsumen cenderung memilih produk yang memiliki sertifikasi keamanan pangan.

Bagaimana Penerapan Sistem Jaminan Mutu Mencegah Kontaminasi Pangan?

 

SJM menerapkan berbagai langkah dan prosedur untuk mencegah terjadinya kontaminasi pangan. Berikut beberapa di antaranya:

 

Analisis Hazard dan Critical Control Point (HACCP): Metode ini mengidentifikasi bahaya yang berpotensi terjadi pada setiap tahap produksi, mulai dari bahan baku hingga produk jadi. Kemudian, titik kritis yang harus dikontrol untuk mencegah bahaya tersebut diidentifikasi.

Standar Operasional Prosedur (SOP): SOP berisi petunjuk langkah demi langkah untuk setiap kegiatan dalam proses produksi. Dengan mengikuti SOP, pekerja akan melakukan tugasnya dengan benar dan konsisten.

Pelatihan Karyawan: Karyawan yang terlibat dalam proses produksi harus diberikan pelatihan yang memadai mengenai keamanan pangan, higiene sanitasi, dan penggunaan alat pelindung diri.

Pemeriksaan Berkala: Pemeriksaan dilakukan secara berkala terhadap fasilitas produksi, peralatan, dan produk untuk memastikan semuanya memenuhi standar yang telah ditetapkan.

Pencatatan dan Dokumentasi: Semua data terkait produksi, hasil pemeriksaan, dan tindakan korektif harus dicatat dan didokumentasikan dengan baik.

Pelacakan Produk: Sistem pelacakan produk memungkinkan perusahaan untuk melacak asal usul suatu produk jika terjadi masalah.