Proses manajemen risiko perusahaan memiliki beberapa komponen atau tahapan, di antaranya:
-
Sasaran Analisis Risiko
Komponen pertama proses manajemen risiko adalah sasaran atau tujuan penilaian risiko dilakukan. Sebelum sumber risiko diriset, Anda perlu menentukan tujuan objektif tentang penilaian yang dilakukan. Beberapa contoh sasarannya misalnya mencegah penipuan , melindungi perusahaan dari piutang tak tertagih, dan sebagainya. -
Lingkungan yang Berpotensi Memunculkan Risiko
Komponen berikutnya dari proses manajemen risiko adalah risiko risiko yang muncul. Setiap divisi dalam bisnis Anda memiliki jenis risiko yang berbeda-beda, sehingga Anda juga perlu menyiapkan strategi manajemen risiko perusahaan yang beragam pula. -
Identifikasi Penyebab Risiko
Setelah menentukan lingkungan sumber risiko, komponen manajemen risiko perusahaan berikutnya adalah identifikasi penyebab risiko tersebut terjadi. Contoh manajemen risiko dalam tahap ini misalnya risk assessment di area produksi. Menemukan peristiwa penyebab risiko di area produksi misalnya kecelakaan kerja, kesalahan pengolahan bahan baku, dan sebagainya. -
Penilaian Jenis Risiko
Tahapan keempat risiko adalah menentukan penilaian atau leveling dari setiap jenis risiko yang ada. Penilaian ini dapat Anda putuskan berdasarkan dua hal, yaitu frekuensi terjadinya dan tingkat kerugian. Berdasarkan frekuensi , jenis risiko adalah sebagai berikut:-
Kemungkinan sering terjadi (paling mungkin)
-
Kemungkinan terjadi (kemungkinan)
-
terkadang terjadi (adil)
-
Kemungkinan kecil terjadi (ringan)
-
diharapkan tidak terjadi (mustahil)
Sementara itu, berdasarkan tingkat kerugian atau keparahannya, jenis risikonya adalah:
-
Bencana (bencana)
-
Kerugian tinggi (kerugian tinggi)
-
Kerugian sedang (medium loss)
-
Kerugian Rendah (low loss)
-
Dapat diabaikan (diabaikan)
-
-
Pengambilan Keputusan Atas Risiko
Komponen kelima manajemen risiko adalah proses pengambilan keputusan. Setelah jenis risiko dan penilaiannya ditemukan, perusahaan dapat membuat kebijakan atau mengambil tindakan sesuai jenis risiko tersebut. Beberapa keputusan yang dapat diambil dari proses manajemen risiko perusahaan misalnya mengawasi, memindahkan, atau langsung melenyapkan sumber risiko. -
Dokumentasi Proses Manajemen Risiko
Meski saat ini sudah ditangani, ada kemungkinan risiko mengalami kekambuhan atau terjadi lagi di masa depan. Oleh karena itu, perusahaan perlu membuat dokumentasi untuk setiap penanganan risiko yang dilakukan. -
Menginformasikan Risiko Pada Pemangku Kepentingan
Proses manajemen risiko perusahaan perlu diketahui setiap pemangku kepentingan bisnis Anda, pemangku kepentingan minimal yang berkaitan langsung dengan risiko. Penginformasian risiko ini dapat dilakukan melalui koordinasi atau penanganan risiko pada pemangku kepentingan terkait.