Pengantar dan Bahan Presentasi
Tujuan Penggunaan Infografis dalam Pembelajaran:
- Meningkatkan Pemahaman: Infografis dapat menyederhanakan informasi yang rumit, sehingga lebih mudah dipahami oleh siswa.
- Meningkatkan Daya Tarik Visual: Dengan desain yang menarik, infografis dapat menarik perhatian siswa dan menjaga minat mereka dalam belajar.
- Mempermudah Retensi Informasi: Visualisasi informasi membantu siswa mengingat fakta dan konsep lebih baik dibandingkan dengan teks biasa.
- Mendorong Keterlibatan: Infografis dapat digunakan sebagai alat diskusi, kuis, atau aktivitas kelompok, sehingga meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
Komponen Utama Infografis:
- Judul: Menjelaskan topik utama yang dibahas.
- Visual: Gambar, grafik, diagram, atau ikon yang mendukung informasi yang disampaikan.
- Teks: Informasi singkat dan jelas yang menjelaskan data atau konsep, termasuk fakta, angka, atau deskripsi.
- Sumber: Referensi atau sumber data yang digunakan untuk mendukung informasi yang disajikan.
Manfaat Infografis dalam Pembelajaran:
- Visualisasi Data: Infografis membantu dalam memvisualisasikan data statistik atau informasi yang besar dengan cara yang mudah dipahami.
- Pembelajaran Mandiri: Siswa dapat belajar secara mandiri dengan menggunakan infografis sebagai bahan referensi.
- Adaptasi untuk Berbagai Gaya Belajar: Infografis dapat memenuhi berbagai gaya belajar, baik visual, auditori, maupun kinestetik.
- Memfasilitasi Diskusi: Infografis dapat menjadi alat diskusi yang efektif dalam kelas, membantu siswa untuk berbagi ide dan pemahaman.
Cara Membuat Infografis:
- Tentukan Topik: Pilih topik yang relevan dengan pembelajaran.
- Kumpulkan Data: Lakukan riset dan kumpulkan data yang akan disajikan.
- Rencanakan Desain: Buat sketsa awal tentang bagaimana infografis akan terlihat, termasuk elemen visual yang akan digunakan.
- Gunakan Alat Desain: Gunakan perangkat lunak desain grafis seperti Canva, Piktochart, atau Adobe Illustrator untuk membuat infografis.
- Evaluasi dan Revisi: Setelah selesai, evaluasi infografis untuk memastikan informasi yang disajikan akurat dan mudah dipahami.
Terdapat beberapa pembagian jenis dari infografis itu sendiri. Setiap pembagiannya disesuaikan dengan konten yang akan disajikan. Berikut merupakan beberapa penjelasannya.
1. Statis
Jenis yang pertama, yaitu bentuk visual statis. Dimana, infografis disajikan dalam bentuk yang sederhana tanpa menggunakan audio dan animasi bergerak. Bentuk visual statis hanya memberikan tampilan berupa gambar atau ilustrasi yang dapat menjelaskan suatu konten atau topik yang akan anda bahas.
Contoh infografis jenis statis ini biasanya digunakan dalam sebuah konferensi untuk memaparkan hasil penelitian maupun presentasi untuk memberikan informasi secara jelas dan efektif kepada audiens. Penyajian data lebih mudah dan tidak berbelit jika menggunakan metode ini.
2. Animasi
Jenis animasi juga terbagi lagi menjadi dua, yaitu yang bersifat dua dimensi dan tiga dimensi. Contoh infografis jenis animasi dapat anda temukan pada platform Youtube, maupun televisi. Banyak sekali content creator yang memanfaatkan platform Youtube untuk mengembangkan infografis.
Tidak hanya dari Youtube saja, saat ini banyak sekali pelaku industri digital yang memanfaatkan media sosial sebagai wadah untuk menyalurkan konten yang bersifat edukatif maupun bisnis. Jadi, anda dapat memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk mengembangkan animated infographics.
3. Interaktif
Jenis yang terakhir merupakan infografis yang lebih kompleks daripada jenis statis dan animasi. Perbedaan mendasar terletak pada sasaran informasi, dimana dapat melakukan interaksi langsung kepada data yang telah tersaji.
Pada bentuk interaktif ini anda harus belajar mengenai bahasa pemrograman ataupun juga dapat bekerja sama dengan programmer atau developer untuk membuat sebuah media interaktif.
Contoh infografis jenis interaktif adalah sebuah penyajian informasi yang ditampilkan dengan bantuan beberapa elemen seperti tombol atau button. Sehingga, informasi tersebut ketika ditelusuri akan memberikan informasi yang lebih banyak dan user dapat mengakses data dengan lebih cepat, tepat, dan akurat.
Bagaimana Cara Membuat Infografis
Pembahasan berikutnya, masuk pada topik mengenai bagaimana menyusun pembuatan sebuah infografis. Berikut ini merupakan tutorial dalam mengembangkan sebuah media infografis dengan mudah.
1. Menentukan Topik Bahasan
Langkah pertama untuk membuat infografis yang menarik adalah menentukan topik atau tujuan awal konten sesuai dengan kebutuhan produk bisnis anda. Sebelum anda membuat desain atau layout, anda harus mempersiapkan dengan matang konsep awal dalam pembuatan ide terlebih dahulu.
Pastikan untuk melakukan riset mengenai target user yang akan anda tuju. Kemudian, anda juga harus memperkirakan, apakah infografis yang akan dibuat memiliki tingkat relevansi yang tinggi di masa sekarang atau tidak. Hal tersebut dapat menentukan dari trafik yang akan anda dapatkan nantinya.
2. Menentukan Audiens atau Target User
Dengan menentukan target yang lebih spesifik, maka dapat meningkatkan keberhasilan campaign dari konten anda agar lebih sesuai dengan target user yang dicapai. Tentu saja, dalam penyajian infografis bagi anak muda dengan orang yang lebih tua sangat berbeda jika dilihat dari sisi struktur elemen seperti warna, font, animasi, ataupun ilustrasi.
3. Mengumpulkan Data dan Sumber Referensi
Anda dapat memanfaatkan berbagai media atau platform untuk mencari berbagai sumber informasi dan insight melalui internet, buku, jurnal, artikel, maupun sumber informasi berbasis website maupun data asli di lapangan. Di zaman yang serba teknologi ini, kita dapat menggunakan berbagai cara, tidak hanya secara konvensional saja, namun juga dapat dilakukan online.
4. Memvisualisasikan Data Ke dalam Infografik
Langkah yang berikutnya adalah dengan mengimplementasikan data dalam bentuk visual sehingga membentuk sebuah struktur infografis yang terstruktur.