Menurut saya tantangan terbesar dalam implementasi demokrasi di level pemerintahan desa, dan tantangan terbesar otonomi di level pemerintahan desa yaitu kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya politik dalam kehidupan bermasyarakat dan minimnya akses informasi serta wawasan masyarakat desa yang menyebabkan dampak negatif seperti penyalahgunaan wewenang elit lokal yang membuat terhambatnya peningkatan/pemerataan pembangunan
Alexander erfan pradita_2123600031_diskusi 3
In reply to First post
Re: Alexander erfan pradita_2123600031_diskusi 3
Ni Made Dewi Purnama Sari
202221121004
Univ. Warmadewa
Mohon ijin menambahkan sedikit terkait apa yang telah teman saya (alexander erfan pradita) sampaikan tersebut mengenai kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya politik, menurut saya tantangan terbesar otonomi di tingkat pemerintahan desa adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya politik. Banyak warga desa yang masih menganggap politik sebagai hal yang tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka, sehingga partisipasi dalam proses pengambilan keputusan, seperti musyawarah desa, seringkali rendah. Ketidakpahaman ini membuat masyarakat tidak menyadari betapa pentingnya peran mereka dalam menentukan arah pembangunan dan kebijakan yang berdampak langsung pada kehidupan mereka. Akibatnya, suara masyarakat sering terabaikan, dan keputusan yang diambil oleh pemerintah desa tidak selalu mencerminkan kebutuhan dan aspirasi warga. Untuk mengatasi tantangan ini, perlu ada upaya pendidikan politik yang intensif, agar masyarakat desa lebih paham dan aktif berpartisipasi dalam proses politik, yang pada gilirannya dapat memperkuat otonomi dan akuntabilitas pemerintahan desa.
202221121004
Univ. Warmadewa
Mohon ijin menambahkan sedikit terkait apa yang telah teman saya (alexander erfan pradita) sampaikan tersebut mengenai kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya politik, menurut saya tantangan terbesar otonomi di tingkat pemerintahan desa adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya politik. Banyak warga desa yang masih menganggap politik sebagai hal yang tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka, sehingga partisipasi dalam proses pengambilan keputusan, seperti musyawarah desa, seringkali rendah. Ketidakpahaman ini membuat masyarakat tidak menyadari betapa pentingnya peran mereka dalam menentukan arah pembangunan dan kebijakan yang berdampak langsung pada kehidupan mereka. Akibatnya, suara masyarakat sering terabaikan, dan keputusan yang diambil oleh pemerintah desa tidak selalu mencerminkan kebutuhan dan aspirasi warga. Untuk mengatasi tantangan ini, perlu ada upaya pendidikan politik yang intensif, agar masyarakat desa lebih paham dan aktif berpartisipasi dalam proses politik, yang pada gilirannya dapat memperkuat otonomi dan akuntabilitas pemerintahan desa.
Sekian dan Terimakasih