Di sisi lain, tantangan otonomi desa meliputi minimnya keterampilan aparatur desa dalam mengelola otonomi secara efektif, serta ketergantungan pada dana pemerintah pusat yang membatasi inisiatif desa untuk mandiri. Selain itu, birokrasi yang kompleks sering menghambat pelaksanaan program di tingkat desa.
Nyoman sadia Pramana_202221121012
Ni Made Dewi Purnama Sari
202221121004
Univ. Warmadewa
Mohon ijin menambahkan sedikit terkait apa yang telah teman saya (nyoman sadia pramana) sampaikan tersebut mengenai minimnya keterampilan aparatur desa dalam mengelola otonomi secara efektif, menurut saya terkait dengan minimnya keterampilan aparatur desa dalam mengelola otonomi secara efektif. Banyak aparatur desa yang masih kurang terlatih dan memiliki pengetahuan terbatas mengenai prinsip-prinsip manajemen, perencanaan, dan pengelolaan keuangan yang baik. Hal ini mengakibatkan kesulitan dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa. Selain itu, kurangnya kapasitas ini juga berdampak pada kemampuan desa untuk memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal, sehingga pengembangan infrastruktur dan layanan publik sering kali terhambat. Ketidakpahaman tentang peraturan dan prosedur yang terkait dengan otonomi desa juga menambah tantangan dalam pelaksanaan program-program pembangunan yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pelatihan dan pengembangan kapasitas aparatur desa agar mereka dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih baik dalam kerangka otonomi desa yang diamanatkan.
202221121004
Univ. Warmadewa
Mohon ijin menambahkan sedikit terkait apa yang telah teman saya (nyoman sadia pramana) sampaikan tersebut mengenai minimnya keterampilan aparatur desa dalam mengelola otonomi secara efektif, menurut saya terkait dengan minimnya keterampilan aparatur desa dalam mengelola otonomi secara efektif. Banyak aparatur desa yang masih kurang terlatih dan memiliki pengetahuan terbatas mengenai prinsip-prinsip manajemen, perencanaan, dan pengelolaan keuangan yang baik. Hal ini mengakibatkan kesulitan dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa. Selain itu, kurangnya kapasitas ini juga berdampak pada kemampuan desa untuk memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal, sehingga pengembangan infrastruktur dan layanan publik sering kali terhambat. Ketidakpahaman tentang peraturan dan prosedur yang terkait dengan otonomi desa juga menambah tantangan dalam pelaksanaan program-program pembangunan yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pelatihan dan pengembangan kapasitas aparatur desa agar mereka dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih baik dalam kerangka otonomi desa yang diamanatkan.
Sekian dan Terimakasih